ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – WFP atau Program Pangan Dunia PBB mengumumkan bahwa semua toko roti di Jalur Gaza tengah telah diitutup karena kurangnya pasokan akibat genosida penjajah Israel yang sedang berlangsung.
Postingan WFP di media sosial X menuliskan semua toko roti di Jalur Gaza telah tutup karena kekurangan pasokan yang parah.
“Roti adalah sumber kehidupan untuk banyak keluarga-sering kali satu-satunya makanan yang dapat mereka akses,” ujar mereka.
WFP menambahkan sekarang, bahkan itu juga semakin sulit untuk dijangkau.
“WFP terus menyerukan akses yang aman dan terjamin ke bantuan kemanusiaan penting di Jalur Gaza,” ungkap mereka.
Pada tanggal 21 November 2024 lalu, Stephane Dujarric, yang merupakan juru bicara sekretaris jenderal PBB, menyampaikan hanya 7 dari 19 toko roti yang didukung oleh mitra kemanusiaan di Jalur Gaza yang tetap beroperasi karena serangan dan juga rintangan penjajah Israel.
Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Tewaskan 3 Pekerja Bantuan dalam Serangan Mematikan di Khan Younis
Dia menyoroti dalam konferensi pers situasi kemanusiaan warga Palestina di Jalur Gaza yang berjuang untuk bertahan hidup di tengah serangan penjajah Israel.
Dia menerangkan penyebab sebagian besar toko roti tidak dapat beroperasi adalah blokade penjajah Israel yang menghalangi pengiriman bahan-bahan yang dibutuhkan.
Pada hari Rabu lalu, UNRWA memperingatkan kelaparan di Jalur Gaza telah pada tingkat kritis, dengan orang-orang mengais-ngais sisa-sisa makanan dari sampah yang telah berminggu-minggu.
Di sisi lain, sebanyak 105 demonstrasi diadakan di 48 kota Maroko untuk mengecam serangan penjajah Israel dan menunjukkan solidaritas dengan Jalur Gaza.
Ribuan orang berkumpul di alun-alun umum untuk menanggapi seruan dari organisasi masyarakat sipil, termasuk Komisi Maroko untuk Advokasi Perjuangan Bangsa.
Protes itu mencerminkan kemarahan yang meluas dan dukungan yang teguh terhadap perjuangan Palestina.
Baca Juga:
3 Warga Palestina Tewas dalam Aksi Saling Dorong untuk Mendapatkan Roti di Jalur Gaza
Di bawah bendera ‘Hentikan Genosida di Jalur Gaza’, para peserta tersebut membawa bendera Palestina dan mengutuk agresi penjajah Israel sambil menyuarakan solidaritas dengan rakyat Gaza. (*/Mey)