Seorang Pria Palestina Terluka Akibat Tembakan Langsung selama Serangan Penjajah Israel di Betlehem

4 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Seorang pria Palestina yang berusia 23 tahun terluka oleh tembakan langsung yang dilakukan penjajah Israel pada hari Kamis malam, tanggal 30 Januari 2025 waktu setempat ketika pasukan penjajah Israel menyerbu kota Al-Ubeidiya, sebelah timur Betlehem.

Menurut sumber, pasukan penjajah Israel menyerbu kota tersebut sambil melepaskan tembakan yang menyebabkan pemuda tersebut tertembak di bagian kaki.

Dia kemudian dibawa ke rumah sakit Palestina untuk mendapatkan perawatan.

Pasukan penjajah Israel kerap melancarkan serangan di kota-kota dan desa-desa Palestina yang kerap menimbulkan konfrontasi dan jatuhnya korban.

Baca Juga:
Hamas Konfirmasi Kematian Komandan Militer Mohammed Deif

Di sisi lain, sebuah perusahaan keamanan kecil AS, UG Solutions, mempekerjakan hampir 100 veteran pasukan khusus AS untuk membantu menjalankan pos pemeriksaan di Jalur Gaza selama gencatan senjata penjajah Israel dan Hamas.

Perusahaan tersebut menawarkan tarif harian mulai dari 1.100 USD dengan uang muka 10.000 USD untuk para veteran yang dipekerjakannya.

“Mereka akan bertugas di pos pemeriksaan di persimpangan utama di pedalaman Jalur Gaza,” ujar juru bicara.

Dia menambahkan beberapa orang telah direkrut dan telah berada di pos pemeriksaan.

Baca Juga:
Sebuah Keluarga Palestina Menderita Mati Lemas Akibat Menghirup Gas Beracun Penjajah Israel di Deir Istiya

Dia tidak mengatakan berapa banyak kontraktor yang telah berada di Jalur Gaza.

Peran perusahaan itu dalam kesepakatan gencatan senjata telah dilaporkan tetapi email itu mengungkapkan rincian yang sebelumnya tidak diketahui termasuk tujuan merekrut 96 veteran secara eksklusif dengan latar belakang pasukan operasi khusus AS, gaji, dan juga jenis senjata yang akan mereka bawa.

Media melaporkan pada 7 Januari 2025 lalu bahwa pejabat Emirat telah menyarankan penggunaan kontraktor swasta sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian pasca perang di Jalur Gaza dan bahwa gagasan itu telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat.

Pengerahan kontraktor bersenjata AS di Jalur Gaza, tempat Hamas tetap menjadi kekuatan yang kuat setelah 15 bulan perang, belum pernah terjadi sebelumnya dan menimbulkan risiko bahwa Amerika Serikat dapat terseret ke dalam pertempuran sementara pemerintahan Presiden Donald Trump berupaya mencegah konflik Hamas dan penjajah Israel terulang kembali. (*/Mey)

Read Entire Article