Viral! Seorang Santri di Pasuruan Tersangkut Bambu Hingga Terpelest Tenggelam ke Sungai, Ini Kronologinya

4 weeks ago 6
ARTICLE AD BOX

Pasuruan, gemasulawesi - Seorang santri yang berusia 13 tahun berinisial H ditemukan dalam kondisi tewas karena tenggelam ke sungai setelah terpeleset dan tersangkut bambu. 

Kejadian tersebut berada di sungai sekitaran Pondok Pesantren Al-Hasyimi, Dusun Podokaton, Desa Bayeman, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. 

Meskipun awalnya teman-temannya berusaha untuk menolong, tetapi upaya tersebut tidak berhasil lantaran derasnya air sungai. 

Baca Juga:
Terekam CCTV! Pencuri Motor Milik Kurir Ekspedisi Diringkus Polisi di Pasuruan, Begini Kronologinya

Pihak Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, mengungkapkan bahwa jasad korban sudah ditemukan Tim Reaksi Cepat (TRC) setelah melakukan penyedotan untuk mengurangi debit air sungai. 

Baca Juga:
Viral Komplotan Maling Curi Perhiasan 1 Kilogram di Surabaya Hingga Diringkus Polisi, Begini Keterangan Korban

"Barusan anggota kami yang menemukan jasad korban setelah menggunakan pompa untuk mengurangi debit air," ujarnya. 

Sugeng juga mengungkapkan bahwa jasad H ditemukan sekitar 700 meter dari lokasi kejadian. 

Ia memperkirakan bahwa korban memang terseret arus sungai yang sangat deras. 

Baca Juga:
Aksi Kecelakaan 2 Truk Menyebabkan Sopir Tewas Terjepit di Pantura Probolinggo, Begini Kronologinya

Terutama pada saat kejadian masih terdapat hujan dan cuaca yang mendung tak menentu. 

Baca Juga:
Sertifikat Pagar Laut Tangerang Cacat Hukum, Langkah Tegas Pemerintah Ungkap Fakta Baru, Begini Kata Menteri ATR Nusron WahWahi"

"Tim kami juga sempat menghentikan pencarian kemarin malam pada pukul 22.00 WIB. Karena kondisi debit air sungai semakin meninggi, tetapi tadi pagi kami terus melakukan pencarian sehingga menemukan jasad korban"' ungkapnya. 

Setelah dievakuasi, jasad H tersebut disemayamkan di rumah duka yang berada di Desa Kersikan, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan. 

Menurut keterangan dari kepolisian Polsek Gondangwetan, pihak keluarga korban telah mengikhlaskan kejadian yang merenggut anak mereka. 

Baca Juga:
Sertifikat Pagar Laut Tangerang Cacat Hukum, Langkah Tegas Pemerintah Ungkap Fakta Baru, Begini Kata Menteri ATR Nusron Wahid

Sehingga keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad H. 

'Keluarga sudah menerima kejadian ini dan katanya sudah diikhlaskan, jadi kami tidak melakukan otopsi terhadap korban. Sehingga jasad korban akan segera dimakamkan,' imbuhnya. 

Peristiwa tragis tersebut bermula saat sejumlah santri mencoba menyeberangi sungai di sekitar pondok pesantren. 

Namun, saat melihat kondisi air yang terus naik, akhirnya mereka memutuskan untuk melewati dam kecil sehingga sayangnya korban terpeleset jatuh ke dalam sungai. (*/Ayu Sisca Irianti) 

Read Entire Article