Viral! Diduga Pukul Anak Polisi, Guru Honorer di Konawe Selatan Ditahan Hingga Dimintai Rp 50 Juta Ketika Minta Maaf

3 months ago 12
ARTICLE AD BOX

Konawe Selatan, gemasulawesi - Media sosial tengah ramai membahas kasus seorang guru di SDN Baito, Konawe Selatan, bernama Supriyani, yang dilaporkan ke pihak kepolisian dengan tuduhan melakukan penganiayaan terhadap siswanya.

Yang jadi sorotan, Supriyani mendapatkan tuduhan menganiaya siswa yang disebut-sebut sebagai anak seorang anggota Polri.

Kasus ini pertama kali mencuat setelah akun X (sebelumnya Twitter) @TheGenkBos_ membagikan kronologi lengkap kejadian pada 21 Oktober 2024, yang kemudian memicu perdebatan hangat di dunia maya.

Dalam unggahan tersebut, @TheGenkBos_ menjelaskan bahwa insiden ini sebenarnya sudah terjadi cukup lama. Awalnya, siswa tersebut mengeluhkan luka gores di pahanya dan melaporkan kepada orang tuanya bahwa ia dipukul oleh Supriyani.

Baca Juga:
Penyebab Kecelakaan Pesawat SAM Air Belum Jelas, KNKT Kirim 3 Petugas ke Pohuwato Gorontalo Guna Lakukan Investigasi

Namun, dari pihak sekolah menyatakan bahwa guru tersebut hanya menegur siswa tanpa melakukan kekerasan. Meski begitu, orang tua siswa tidak menerima penjelasan tersebut, dan masalah ini berkembang menjadi perselisihan yang lebih besar.

Pihak sekolah dan Supriyani pun berinisiatif untuk mendatangi rumah orang tua siswa guna meminta maaf, dengan harapan dapat menyelesaikan masalah secara damai. Namun, permintaan maaf ini justru dianggap oleh orang tua siswa sebagai pengakuan bersalah.

Hal ini memicu langkah hukum lebih lanjut, di mana secara tiba-tiba, Supriyani mendapat panggilan dari Polda dan langsung ditahan tanpa banyak penjelasan. Ironisnya, Supriyani, yang masih berstatus sebagai guru honorer dan memiliki anak kecil, harus menjalani malam-malam di dalam tahanan.

Lebih lanjut, akun tersebut juga mengungkap bahwa orang tua siswa meminta ganti rugi sebesar Rp 50 juta dan meminta agar Supriyani dipecat dari sekolah. Namun, karena Supriyani merasa tidak bersalah dan pihak sekolah menolak untuk mengeluarkannya, tuntutan tersebut tidak dipenuhi.

Baca Juga:
Disnakertrans Harap Lulusan Perguruan Tinggi di Provinsi Sulawesi Utara Mampu Menjadi Agen Perubahan

Dalam unggahan yang sama, dijelaskan bahwa siswa tersebut sebenarnya dikenal nakal dan kemungkinan hanya dijewer dalam batas wajar.

Guru yang bersangkutan pun sudah meminta maaf, namun seolah-olah permasalahan ini belum selesai karena tiba-tiba berkas perkara diselesaikan dan Supriyani langsung ditahan.

Kasus ini menyita perhatian netizen, dengan banyak yang mempertanyakan mengapa masalah internal sekolah bisa berujung pada penahanan guru, terutama tanpa adanya bukti kuat terkait dugaan penganiayaan.

Hingga kini, proses hukum terhadap Supriyani masih berjalan, dan kasus ini terus memancing diskusi hangat di media sosial, terutama terkait posisi guru yang semakin rentan menghadapi masalah hukum di tengah profesi mereka yang penuh tantangan. (*/Risco)

Read Entire Article