ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Pencarian buronan Harun Masiku yang telah menjadi sorotan publik masih terus dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meski sudah hampir empat tahun sejak ia menjadi buronan, upaya penangkapan terhadap mantan anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini belum menunjukkan hasil yang maksimal.
Harun diduga terlibat dalam kasus suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR pada 2020 dan sejak saat itu berhasil menghindari penangkapan, meskipun KPK telah berusaha melacak keberadaannya.
Terbaru, KPK mendapat dukungan tambahan dalam bentuk sayembara senilai Rp8 miliar yang diumumkan oleh politisi Gerindra sekaligus Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
Sayembara ini diharapkan dapat mempercepat proses pencarian Harun Masiku.
Maruarar Sirait, yang menyebutkan bahwa uang tersebut berasal dari tabungan pribadinya, mengungkapkan bahwa tujuan sayembara ini adalah untuk mengajak masyarakat agar lebih aktif dalam membantu penegakan hukum dan memastikan tidak ada satu pun individu yang kebal hukum di Indonesia.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur, menyambut baik adanya sayembara tersebut dan berharap bisa memotivasi masyarakat untuk lebih peduli dan memberikan informasi mengenai keberadaan Harun.
Menurut Asep, dengan imbalan yang besar, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga berperan aktif dalam memberikan informasi yang mungkin bisa menjadi titik terang dalam pencarian.
“Kami berharap masyarakat bisa lebih peka dan berpartisipasi memberikan informasi yang bisa membantu kami,” ungkap Asep, dikutip pada Jumat, 29 November 2024.
KPK, meskipun sudah memiliki sejumlah informasi terkait keberadaan Harun, tetap terus melakukan pencarian dengan berbagai metode, termasuk bekerja sama dengan imigrasi dan pihak-pihak terkait untuk mengejar keberadaannya.
Masyarakat pun diberi kesempatan untuk melaporkan jika mengetahui sesuatu yang mencurigakan, demi mempercepat proses penangkapan buronan yang satu ini.
Sejak dinyatakan sebagai buronan pada 2020, Harun Masiku menjadi salah satu wajah yang paling dicari oleh KPK.
Kasus suap PAW anggota DPR yang melibatkan Harun menjadi salah satu kejahatan besar yang belum sepenuhnya terungkap.
Bahkan, meskipun sudah dimasukkan dalam daftar buronan internasional pada 2021, Harun berhasil menghindari upaya penangkapan yang dilakukan oleh aparat.
Laporan-laporan sempat menyebutkan bahwa Harun pernah kembali ke Indonesia setelah beberapa waktu berada di luar negeri, namun tetap saja ia lolos dari jangkauan hukum.
Maruarar Sirait berharap bahwa dengan adanya sayembara ini, masyarakat tidak hanya bisa membantu KPK, tetapi juga dapat menjadi bukti bahwa semua pihak, tanpa kecuali, harus tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia.
Dengan hadiah sebesar Rp8 miliar, diharapkan semakin banyak orang yang tergerak untuk memberikan informasi penting yang dapat membawa Harun Masiku ke tangan aparat penegak hukum.
KPK sendiri berjanji untuk terus bekerja keras dalam memburu Harun Masiku.
Mereka menganggap sayembara ini sebagai langkah positif untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat dari masyarakat, yang selama ini mungkin tidak terlalu peduli dengan kasus ini.
Keterlibatan aktif publik sangat diharapkan untuk mempercepat penyelesaian kasus yang sudah berjalan terlalu lama ini. (*/Shofia)