ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2024, bahwa penjajah Israel terus melarang masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza utara di tengah serangan besar-besaran di daerah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Philippe Lazzarini menyebutkan pihak berwenang penjajah Israel terus menolak misi kemanusiaan untuk mencapai wilayah utara dengan pasokan penting, termasuk obat-obatan dan makanan untuk orang-orang yang terkepung.
“Tempat penampungan yang dikelola oleh kami di Jalur Gaza utara sangat padat,” katanya.
Baca Juga:
Pejuang Hizbullah Melawan Pasukan Darat Penjajah Israel di 3 Titik Perbatasan di Lebanon Selatan
Dia menambahkan sebagian orang yang mengungsi kini terpaksa tinggal di toilet. Lazzarini juga menyebutkan warga Jalur Gaza yang berusaha melarikan diri terbunuh dan jasad mereka ditinggalkan di jalan.
Dia menyebutkan misi untuk menyelamatkan orang-orang dari reruntuhan juga ditolak.
Pejabat PBB menyerukan agar bantuan kemanusiaan diizinkan untuk semua orang di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Polisi Penjajah Israel Sebut 7 Warga Penjajah Israel Ditangkap karena Menjadi Mata-Mata untuk Iran
“Badan-badan kemanusiaan, termasuk UNRWA, harus mendapatkan akses ke Jalur Gaza utara,” pungkasnya.
Dia mengatakan menolak dan menjadikan bantuan kemanusiaan sebagai senjata untuk mencapai tujuan militer adalah tanda betapa rendahnya moralitas.
Philippe Lazzarini menuturkan tidak seorang pun boleh mengemis untuk membantu atau dibantu.
Baca Juga:
1.390 Pemukim Ilegal Penjajah Israel Memaksa Masuk ke Kompleks Masjid Al Aqsa untuk Rayakan Sukkot
“Gencatan senjata merupakan awal untuk mengakhiri mimpi buruk yang tidak berujung ini,” ucapnya.
Di sisi lain, Hamas mengkritik keheningan Arab dan ketidakpedulian internasional dengan mengatakan mereka telah mendorong penjajah Israel untuk melakukan lebih banyak kejahatan dan pembantaian terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan mengosongkan Jalur Gaza utara dari penduduknya.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Hamas menyampaikan musuh Zionis sedang berpacu dengan waktu, melakukan lebih banyak pembantaian dan kekejaman sepanjang waktu terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Hamas mengajak negara-negara Arab dan Islam, PBB dan semua pihak internasional yang peduli untuk mengambil tindakan yang efektif untuk menghentikan pembantaian penjajah Israel dengan peringatan pembantaian itu akan menimbulkan dampak yang besar pada keamanan dan perdamaian regional. (*/Mey)