Umar Hasibuan Soroti Pihak yang Sebut Penganiaya Karyawati Toko Roti di Jaktim Sakit Jiwa: Ngadi-ngadi yang Bilang

1 month ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta, gemasulawesi - Pegiat media sosial Umar Hasibuan turut menyoroti kabar bahwa George Sugama Halim (GSH), pelaku penganiayaan terhadap seorang karyawati toko roti di Cakung, Jakarta Timur, disebut mengalami gangguan jiwa.

Setelah kasus ini viral dan pelaku diamankan oleh pihak kepolisian, muncul pernyataan dari keluarga korban yang mengklaim bahwa pelaku menderita sakit jiwa.

Namun, klaim tersebut tidak sepenuhnya diterima oleh berbagai pihak, termasuk Umar Hasibuan.

Dalam cuitan di akun Twitter atau X resminya, @UmarHasibuan__, pada Selasa, 17 Desember 2024, Umar mempertanyakan logika di balik pernyataan tersebut.

Baca Juga:
Geger Perempuan Asal Surabaya Ini Ditemukan Tewas di Malang dengan Kondisi Mengenaskan, Begini Tanggapan Kasat Reskrim Polres

"Mana ada anak keterbelakangan mental bisa gini?" tulisnya, sambil membagikan ulang video yang menunjukkan GSH tengah marah hingga melempar barang.

Umar bahkan menilai klaim itu sebagai sesuatu yang mengada-ada.

"Ngadi2 nih org yg bilang pelaku keterbelangaan mental," lanjutnya.

Cuitan Umar Hasibuan juga mendapat tanggapan beragam dari warganet.

Baca Juga:
Insiden Kecelakaan Maut di Tol Gempol Libatkan Pikap Bermuatan Sayuran Tabrak Truk Hingga Sebabkan 3 Orang Tewas, Ini Kronologinya

Sebagian besar dari mereka setuju bahwa klaim sakit jiwa ini hanya upaya untuk meringankan hukuman bagi pelaku.

"Diframing sakit supaya gak kena hukum. Kawal terus sampe masuk bui," tulis akun @pol***.

Pendapat ini juga diamini oleh akun lain, @2nd***, yang berkomentar, "Biar lolos dari hukuman aja itu mah."

Namun, tidak semua tanggapan warganet sejalan. Akun @tri*** menilai bahwa tindakan pelaku menunjukkan ciri-ciri orang yang sulit mengendalikan emosi, seperti orang yang sedang stres.

Baca Juga:
Heboh 2 Rumah Kosong Ini Ambruk di Pasuruan Hingga Menimpa Seorang Balita saat Tidur Nyenyak, Ini Kronologinya

"Memang kelihatan kurang bisa mengendalikan emosi, mirip orang stress," tulisnya.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Anggota Komisi III DPR RI, Hasbiallah Ilyas, pada Selasa 17 Desember 2024, yang turut memberikan pernyataan tegas terkait kasus ini.

Saat membahas kasus tersebut di DPR, Hasbiallah menyatakan bahwa pihak kepolisian tidak boleh begitu saja menerima klaim bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa.

Ia menilai, jika pelaku benar-benar memiliki gangguan mental, seharusnya ia telah dirawat di rumah sakit jiwa sejak lama.

Baca Juga:
Geger Seorang Pemuda Asal Situbondo Nekat Bacok 4 Pria Hingga Diamuk Massa dan Hampir Ditenggelamkan ke Laut, Begini Kronologinya

Hasbiallah juga mengingatkan agar narasi tersebut tidak dijadikan dalih untuk menghindarkan pelaku dari jeratan hukum.

Sikap tegas Hasbiallah ini mencerminkan desakan agar penanganan kasus dilakukan secara adil, tanpa adanya manipulasi informasi.

Berbagai reaksi dari publik menunjukkan betapa seriusnya perhatian masyarakat terhadap kasus ini. 

Keberadaan narasi bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa menjadi isu sensitif, terutama jika dianggap sebagai alasan untuk menghindari tanggung jawab hukum. (*/Risco)

Read Entire Article