ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Seorang komandan Hamas, Hussein Fayyad, yang sebelumnya dilaporkan tewas oleh militer penjajah Israel setelah operasi di Jabalia pada bulan Mei 2024 tampaknya telah muncul kembali dalam keadaan hidup.
Media penjajah Israel melaporkan pada 24 Januari 2025 waktu setempat bahwa Hussein Fayyad, yang diduga merupakan seorang komandan Batalyon Beit Hanoon, terlihat hidup dalam sebuah video, menghadiri pemakaman di Jalur Gaza utara di mana dia menyampaikan pidato tentang kemenangan atas penjajah Israel dalam perang itu.
“Jalur Gaza muncul sebagai pemenang yang tidak terkalahkan dan dengan kepala tegak,” katanya.
Intelijen militer penjajah Israel sebelumnya melaporkan Fayyad telah terbunuh di sebuah terowongan di Jabalia.
Baca Juga:
Pejabat PBB Sebut Diperlukan Lebih Banyak Dana untuk Gaza Guna Mempertahankan Aliran Bantuan
Penjajah Israel menyalahkan Komandan Hamas atas serangan roket selama perang di Jalur Gaza dan di pemukiman penjajah Israel di dekat perbatasan dengan Jalur Gaza.
Tentara penjajah Israel mengakui bahwa informasi intelijennya tentang kematian Fayyadh tidak akurat.
Di sisi lain, keluarga tawanan penjajah Israel menuntut penerapan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Menurut media penjajah Israel, keluarga tawanan penjajah Israel yang ditahan di Jalur Gaza telah mendesak pemerintah penjajah Israel untuk segera bertindak guna memastikan pemulangan semua tawanan.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Mengepung dan Menembaki Rumah di Kota Qabatiya Tepi Barat
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di Tel Aviv, Ella Ben Ami, yang ayahnya menjadi salah satu tawanan tersebut, mengatakan keluarga akan berjuang hingga tawanan terakhir dibebaskan.
“Ketika saya mendengar perdana menteri saya dan para menteri di bawahnya, saya dipenuhi dengan kecemasan bahwa ini tidak akan menjadi kesepakatan semua orang,” ujarnya.
Pernyataan tersebut muncul menjelang tahap kedua kesepakatan pembebasan tawanan. 3 warga penjajah Israel dibebaskan pada tahap pertama awal bulan ini.
Di sisi lain, pasukan penjajah Israel telah mendirikan 898 pos pemeriksaan dan gerbang militer di luar desa, kota kecil, dan kota besar Palestina di Tepi Barat.
Amir Daoud, Direktur Jenderal Publikasi dan Dokumentasi di Komisi Perlawanan Tembok dan Pemukiman, menyampaikan kepada media bahwa dari 898 penghalang militer dan gerbang besi, 18 gerbang besi dipasang oleh pendudukan penjajah Israel sepanjang tahun ini. (*/Mey)