Tuai Kecaman! Aksi Penyerangan Puluhan Oknum TNI di Deli Serdang Viral, Begini Kronologinya

2 months ago 20
ARTICLE AD BOX

Deli Serdang, gemasulawesi - Aksi penyerangan yang dilakukan oleh puluhan oknum prajurit TNI di Desa Selamat, Kecamatan Sibiru-biru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara belum lama ini langsung menuai kecaman luas dari berbagai pihak. 

Kejadian ini viral setelah diketahui bahwa penyerangan yang melibatkan sekitar 33 personel dari Batalyon Artileri Medan-2/Kilap Sumagan Kostrad menyebabkan seorang warga, Raden Barus (60), tewas, dan belasan lainnya terluka.

Kronologi kejadian bermula saat puluhan prajurit TNI mendatangi desa tersebut pada tengah malam. 

Mereka, yang sebagian besar mengenakan seragam dinas, mendobrak rumah-rumah warga dan melakukan kekerasan dengan menggunakan berbagai senjata, seperti senjata tajam, double stick, dan pistol. 

Baca Juga:
Ramai di Media Sosial! Kemenperin Tegas Melarang iPhone 16 Diperjualbelikan di Indonesia, Ini Alasannya

Selain menewaskan Raden Barus, sejumlah warga mengalami luka parah, termasuk kepala bocor, punggung memar, dan tangan bengkak akibat aksi brutal ini.

Insiden ini langsung memicu kecaman, salah satunya datang dari anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, yang mengutuk keras aksi tersebut. 

Ia menegaskan bahwa insiden ini sudah tergolong kasus pembunuhan dan bertentangan dengan nilai-nilai yang seharusnya dipegang oleh TNI sebagai pelindung rakyat.

"Ini sudah masuk kategori kasus pembunuhan. Tindakan ini sangat memalukan dan mencoreng citra TNI yang seharusnya menjadi pelindung rakyat," ujar TB Hasanuddin, dikutip pada Senin, 11 November 2024. 

Baca Juga:
Sempat Jadi Tersangka Usai Promosikan Judi Online, Gunawan Sadbor Resmi Dibebaskan, Kapolres Sukabumi Bongkar Alasannya

Politisi PDI-P ini mendesak agar para pelaku penyerangan dan komandannya dihukum dengan tegas.

Panglima Kodam I/Bukit Barisan, Letjen Mochammad Hasan, yang telah mengunjungi Desa Selamat untuk menyampaikan permohonan maaf kepada warga, mendapat sorotan tajam. 

TB Hasanuddin menegaskan bahwa permintaan maaf saja tidak cukup dan meminta agar tindakan keras segera diambil terhadap pelaku.

Kodam I/BB telah mengonfirmasi bahwa sekitar 33 prajurit TNI yang terlibat dalam insiden tersebut telah diperiksa oleh Pomdam I Bukit Barisan untuk mengetahui peran masing-masing. 

Baca Juga:
Geger! Dua Tersangka Kasus Judi Online Ditangkap Polisi Setelah Melarikan Diri ke Luar Negeri, Ini Sosoknya

Meskipun ada permintaan maaf, kecaman dari berbagai pihak terus berdatangan, menuntut agar keadilan ditegakkan atas insiden yang memalukan ini.

DPR pun menyuarakan kecaman keras terhadap tindakan oknum TNI ini. Anggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin, menyebutkan bahwa insiden ini tidak hanya mencoreng citra TNI, tetapi juga menunjukkan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip dasar yang dipegang oleh institusi militer. 

Keputusan tegas terhadap para pelaku diharapkan untuk memberikan efek jera dan menjaga kepercayaan publik terhadap TNI sebagai institusi yang seharusnya melindungi rakyat. (*/Shofia)

Read Entire Article