Pasukan Penjajah Israel Membunuh Seorang Gadis Palestina Berusia 2 Tahun dalam Serangan di Tepi Barat

18 hours ago 2
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Menurut pejabat kesehatan, pasukan penjajah Israel telah menembak dan membunuh seorang gadis Palestina berusia 2 tahun ketika mereka meningkatkan serangan militer besar-besaran di Tepi Barat.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan anak tersebut yang bernama Laila al-Khatib meninggal karena luka kritis setelah ditembak di kepala oleh pasukan penjajah Israel di wilayah Segitiga Martir Jenin di Tepi Barat utara.

Laporan media pada tanggal 26 Januari 2025 waktu setempat juga mengatakan ibu anak tersebut yang sedang hamil juga terluka ringan dalam serangan tersebut.

“Kami sedang menyelidiki insiden itu dan pasukan kami menembaki sebuah gedung setelah menerima informasi intelijen mengenai keberadaan pejuang Palestina,” ujar militer penjajah Israel.

Baca Juga:
WHO Salurkan 70.000 Liter Bahan Bakar untuk Menjaga Fasilitas Kesehatan di Jalur Gaza

Di sisi lain, 3 warga Lebanon tewas dan 44 lainnya terluka oleh tembakan penjajah Israel ketika orang-orang mencoba untuk kembali ke daerah mereka di Lebanon selatan pada tanggal 26 Januari 2025.

Kantor berita negara NNA menyatakan 1 orang tewas di kota Aitaroun, 1 lagi di Hula dan yang ketiga di Blida.

NNA menyebutkan kematian tersebut terjadi ketika pasukan penjajah Israel menembaki orang-orang yang mencoba kembali ke daerah mereka di Lebanon selatan.

Eskalasi terjadi ketika tentara penjajah Israel tetap berada di wilayah Lebanon setelah batas waktu 60 hari untuk penarikannya dari Lebanon selatan berlalu pada hari Minggu.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Menghancurkan Pabrik Desalinasi Air selama Operasi Darat di Jalur Gaza Utara

Sementara itu, tentara Lebanon mendesak warga sipil untuk menahan diri dan mengikuti arahan yang dikeluarkan oleh militer untuk memastikan keselamatan mereka.

Joseph Aoun, Presiden Lebanon, juga meminta penduduk Lebanon selatan untuk menahan diri dan menaruh kepercayaan pada angkatan bersenjata.

“Kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon tidak dapat dinegosiasikan dan saya mengikuti masalah ini pada tingkat paling tinggi untuk memastikan hak dan martabat Anda,” ucapnya.

Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, meminta negara-negara sponsor perjanjian gencatan senjata untuk memaksa penjajah Israel mundur dari selatan. (*/Mey)

Read Entire Article