ARTICLE AD BOX
Jakarta Barat, gemasulawesi - Penyelidikan insiden kecelakaan yang terjadi di Palmerah, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu semakin intensif setelah polisi menetapkan anak Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pertahanan (Kemhan) berinisial MSK sebagai tersangka.
Kecelakaan beruntun ini tidak hanya menyebabkan satu korban meninggal dunia, tetapi juga melibatkan sejumlah kendaraan lain dan beberapa korban luka.
Kasus ini mendapat perhatian besar dari masyarakat, mengingat status tersangka yang merupakan anak seorang pejabat negara dan videonya pun viral di media sosial.
Kecelakaan tersebut bermula ketika MSK mengendarai mobil minibus berpelat nomor 6504-00 dari arah Utara menuju Selatan di Jalan Palmerah Barat II, Palmerah, Jakarta Barat.
Di dekat Pasar Bintang Mas, MSK menabrak seorang pria berinisial TR yang sedang berdiri di pinggir jalan setelah baru saja menurunkan barang dari kendaraannya.
Meskipun telah menabrak TR, MSK tidak menghentikan laju mobilnya dan terus melaju menuju Jalan Palmerah Barat Raya.
Dalam perjalanan tersebut, MSK kembali menabrak sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh TN, seorang pria yang melaju di depannya.
Kecelakaan berlanjut ketika MSK menabrak kendaraan lain, sebuah mobil minibus yang dikendarai oleh S, seorang pria, dan MES, seorang wanita.
Mobil tersebut berada di jalur berlawanan arah, setelah mobil yang dikemudikan MSK oleng keluar jalur. Para korban yang terlibat dalam kecelakaan ini mengalami berbagai luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Akibat tabrakan tersebut, satu korban, TR, meninggal dunia pada 21 Januari 2025, setelah menjalani perawatan medis intensif.
TR, yang mengalami luka parah, tidak dapat diselamatkan dan jenazahnya telah dibawa ke kampung halamannya di Karangampel, Indramayu, Jawa Barat.
Dua korban lainnya, TN dan S, serta seorang wanita, MES, mengalami luka-luka dan sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat.
Setelah kejadian tersebut, polisi segera melakukan penyelidikan dan menetapkan MSK sebagai tersangka.
MSK, yang juga mengalami luka-luka akibat dikeroyok massa di lokasi kejadian, belum bisa ditahan karena masih dalam perawatan medis.
"Kami belum dapat menahan MSK karena kondisinya yang masih dirawat di rumah sakit," kata AKP Joko Siswanto, Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Barat.
Kepolisian belum membeberkan lebih rinci mengenai pasal yang akan dikenakan kepada MSK, namun penyelidikan terus dilakukan untuk menentukan faktor-faktor penyebab kecelakaan, seperti kecepatan, kelalaian pengemudi, atau faktor lain yang mungkin turut berkontribusi dalam insiden ini.
Penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian diharapkan dapat segera menemukan titik terang mengenai penyebab kecelakaan dan memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Polisi juga tengah memeriksa kondisi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan untuk memastikan apakah ada kelalaian dalam perawatan atau penggunaan kendaraan tersebut.
Penyelidikan terhadap MSK dan pihak terkait lainnya akan terus berjalan, dan langkah hukum selanjutnya akan ditentukan berdasarkan hasil penyidikan.
Polisi berkomitmen untuk mengungkap semua fakta yang ada dan memastikan agar hak-hak korban dapat terpenuhi. (*/Shofia)