ARTICLE AD BOX
Subang, gemasulawesi - Sebuah kecelakaan maut terjadi di Jalan Ahmad Yani, Pasirkareumbi, Subang, Jawa Barat.
Kejadian ini melibatkan delapan kendaraan dan menyebabkan dua orang tewas di tempat.
Salah satu korban adalah seorang tukang becak yang sedang menunggu penumpang, sementara korban lainnya adalah seorang pria yang sedang ngopi di sebuah ruko di lokasi kejadian.
Kecelakaan bermula saat dua truk pengangkut batu melaju dari arah Bandung. Salah satu truk kehilangan kendali dan menabrak truk lain yang ada di depannya.
Baca Juga:
Tuai Pro Kontra! Sound Horeg Jawa Timur Siap Gebrak Jakarta di Pesta Pelantikan Prabowo dan Gibran
Truk yang hilang kendali itu kemudian menabrak beberapa kendaraan, termasuk sepeda motor, sebelum akhirnya menghantam tukang becak yang sedang parkir di tepi jalan.
Truk tersebut tidak berhenti di situ, melainkan terus melaju hingga menabrak tujuh kendaraan lain yang sedang parkir di depan ruko, sebelum akhirnya berhenti di sebuah bengkel oli.
AKP Sudiriyanto, seorang perwakilan dari Kepolisian Subang mengungkap bahwa total korban dari insiden ini mencapai 10 orang.
"Kami mendapati dua korban meninggal dunia, yaitu tukang becak dan seorang pria yang sedang ngopi di ruko. Selain itu, tujuh orang mengalami luka ringan, dan satu orang mengalami luka berat," kata AKP Sudiriyanto pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Ironisnya, kecelakaan ini terjadi di tengah upaya Kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk membatasi jam operasional truk berat pada jam-jam rawan kemacetan.
Sudiriyanto menambahkan bahwa pihak kepolisian sebenarnya telah melarang pengoperasian truk pada jam sibuk dan sering kali melakukan penindakan terhadap truk yang melanggar aturan ini.
Namun, kecelakaan tragis ini menunjukkan bahwa masih banyak pengemudi yang abai terhadap aturan tersebut.
Reaksi dari masyarakat pun bermunculan, terutama di media sosial.
Banyak warganet menyayangkan kejadian ini dan mempertanyakan mengapa truk-truk besar masih diizinkan melintasi jalanan pada jam sibuk.
“Gimana nggak kejadian kalau supir-supir truk banyak banget yang suka kebut-kebutan padahal bawa muatan berat? Ini kebiasaan yang bahaya banget,” tulis salah satu pengguna di kolom komentar.
Selain itu, banyak yang menyampaikan duka cita dan keprihatinan terhadap keluarga korban.
“Nggak kebayang gimana perasaan keluarga yang nungguin bapaknya pulang, tapi yang pulang malah kabar duka,” ujar seorang warganet.
Kecelakaan ini kembali menyoroti pentingnya penegakan aturan lalu lintas, terutama bagi kendaraan berat yang membawa muatan besar.
Pengemudi truk diharapkan lebih berhati-hati dan mematuhi peraturan yang ada, demi menghindari kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan masyarakat, terutama pengemudi kendaraan besar, bisa lebih waspada dan memperhatikan keselamatan di jalan.
Tidak hanya demi diri sendiri, tapi juga demi keselamatan orang lain yang ada di sekitar mereka. (*/Shofia)