ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Tentara penjajah Israel telah memulai pekerjaan konstruksi di sepanjang zona demiliterisasi di Suriah selatan.
Menurut laporan, citra satelit yang dianalisisi menunjukkan penjajah Israel telah memulai proyek konstruksi di sepanjang apa yang disebut dengan Garis Alpha yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang diduduki penjajah Israel dari Suriah, tampaknya dengan memasang aspal untuk jalan di sepanjang perbatasan.
PBB mengonfirmasi bahwa pasukan penjajah Israel memasuki zona demiliterisasi yang melanggar aturan gencatan senjata yang mengatur wilayah itu.
Pekerjaan itu, yang pada citra satelit sebelumnya menunjukkan sebenarnya dimulai pada akhir bulan September 2024, dilakukan setelah tentara penjajah Israel menyelesaikan pembangunan jalan baru dan apa yang tampak seperti zona penyangga di sepanjang pagar antara Jalur Gaza dan penjajah Israel.
Di sisi lain, ketua oposisi penjajah Israel, Demokrat, Yair Golan, mengatakan pemerintah koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menjalankan negara seperti organisasi kriminal.
Golan turun ke media sosial X untuk melakukan protes setelah pemerintah mengisyaratkan kemungkinan untuk membuat perjanjian gencatan senjata di Lebanon, sementara menolak untuk membuat perjanjian yang serupa di Jalur Gaza, yang menjadi tempat tawanan penjajah Israel ditahan.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Penjajah Israel Serukan Aneksasi Penjajah Israel atas Tepi Barat pada Tahun 2025
“Kelompok kriminal yang menjalankan negara penjajah Israel mengklaim jika kita mencapai kesepakatan di selatan (Jalur Gaza), hal itu akan membahayakan masa depan penjajah Israel dan akan ada lagi tanggal 7 Oktober 2023,” ujarnya.
Dia bertanya-tanya mengapa penyelesaian seperti itu dapat dicapai di wilayah utara sementara Hizbullah tetap kuat, tetapi pemerintah mengklaim bahwa mencapai kesepakatan di Jalur Gaza adalah ancaman eksistensial untuk negara penjajah Israel?
Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyoroti peran penting OKI dalam mencegah agresi penjajah Israel dan memajukan hak-hak Palestina pada pertemuan baru-baru ini dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS).
Erdogan meminta OKI untuk mewakili suara negara-negara Muslim dalam menghadapi meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza dan Tepi Barat. (*/Mey)