ARTICLE AD BOX
Kulon Progo, gemasulawesi - Baru-baru ini sebuah rumah di Padukuhan Sebatang, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kulon Progo menjadi sorotan setelah terbelah menjadi dua bagian akibat longsor.
Diketahui bahwa Diketahui bahwa longsor tersebut terjadi pada talud yang menyangga rumah tersebut.
Talud setinggi 5 meter yang menyangga rumah tersebut ambruk akibat tak mampu menahan derasnya aliran air hujan yang turun sepanjang hari.
Longsor ini tidak hanya memicu kerusakan serius pada struktur rumah, tetapi juga membuatnya nyaris jatuh ke jalan di bawahnya.
Dari foto yang diunggah oleh akun Instagram @panoramakulonprogo pada Selasa, 12 November 2024, terlihat bagaimana longsoran talud hampir membawa rumah tersebut jatuh sepenuhnya.
Video yang beredar di media sosial juga menunjukkan lantai rumah yang mengalami kerusakan parah dan beberapa tembok yang terbelah, seakan-akan rumah tersebut terpisah menjadi dua bagian besar.
Meski demikian, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, dan pemilik rumah berhasil selamat.
Saat ini, lokasi longsoran telah diamankan dengan diberi garis polisi untuk mencegah akses warga yang dapat membahayakan keselamatan.
Baca Juga:
Langgar Aturan Operasional, 19 Truk Tambang di Tangerang Kena Tilang dan Dihadang Petugas
Peristiwa longsor seperti yang terjadi di Kulon Progo ini menjadi pengingat akan pentingnya melakukan langkah-langkah pencegahan pada rumah yang menggunakan talud sebagai penyangga.
Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan talud dibangun sesuai standar keamanan konstruksi.
Hal ini meliputi pemilihan material yang kokoh, desain yang sesuai dengan kondisi tanah, serta perawatan berkala untuk memeriksa kondisi talud apakah ada retakan, kelemahan, atau kemungkinan longsor lainnya.
Selain itu, perbaikan drainase di sekitar talud juga sangat penting untuk mencegah genangan air yang dapat membebani struktur talud.
Sistem saluran air yang baik dapat mengarahkan aliran air hujan jauh dari talud sehingga risiko longsor dapat diminimalisir.
Pemilik rumah dan pemerintah desa dapat bekerja sama dalam menyediakan saluran pembuangan air yang memadai serta mengatur vegetasi di sekitar talud agar dapat membantu menyerap air.
Langkah-langkah mitigasi bencana juga perlu diterapkan, seperti melakukan sosialisasi kepada warga yang tinggal di kawasan rawan longsor mengenai pentingnya kewaspadaan dan penanganan dini saat terjadi hujan deras.
Pemerintah setempat juga perlu memastikan adanya peringatan dini serta prosedur evakuasi yang jelas agar warga dapat bertindak cepat saat situasi berbahaya terjadi. (*/Risco)