ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Serangan penjajah Israel terhadap penjaga keamanan Palestina yang mengawal pengiriman bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan lainnya.
Petugas medis dan penduduk setempat menyampaikan kepada media sedikitnya 30 orang terluka, termasuk beberapa dalam kondisi kritis, menyusul serangan penjajah Israel pada hari Kamis, tanggal 12 Desember 2024, yang menargetkan penjaga sipil yang bertugas mengamankan konvoi bantuan di bagian selatan Jalur Gaza.
Sebuah klip video yang dibagikan oleh media lokal Palestina di Jalur Gaza menunjukkan mayat-mayat ditumpuk di kamar mayat yang dilaporkan sebagai personel keamanan konvoi bantuan yang menjadi sasaran di sebelah barat Khan Younis.
Serangan ini adalah serangan terbaru yang dilakukan pasukan penjajah Israel terhadap pekerja bantuan kemanusiaan, konvoi, dan mereka yang berusaha membantu masuknya makanan dan pasokan lainnya ke Jalur Gaza yang dilanda perang.
Militer penjajah Israel belum mengomentari serangan terbaru yang dilaporkan terhadap petugas keamanan yang melindungi pengiriman bantuan.
“Setidaknya 44.805 warga Palestina kini telah tewas dan 106.257 terluka dalam perang penjajah Israel yang tiada henti di Jalur Gaza sejak tanggal 7 Oktober 2023,” kata Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan.
Serangan terbaru terhadap keamanan yang berupaya melindungi pengiriman bantuan yang memasuki Jalur Gaza terjadi setelah UNRWA mengatakan mereka telah mengambil ‘keputusan sulit’ untuk menghentikan pengiriman bantuan melalui penyeberangan utama ke Jalur Gaza pada awal Desember.
Sebelumnya, di hari Rabu, tanggal 11 Desember 2024, Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menyampaikan konvoi bantuan gabungan PBB berhasil menyediakan pasokan makanan mendesak untuk 200.000 orang di wilayah selatan dan tengah Jalur Gaza, setelah bantuan kembali melewati perbatasan Karem Abu Salem (juga dikenal sebagai Kerem Shalom) antara Jalur Gaza dan penjajah Israel.
Baca Juga:
Angkatan Laut Penjajah Israel Serang Sedikitnya 6 Kapal Perang Suriah di Pelabuhan Latakia
“Dengan ‘keamanan politik’, pengiriman bantuan dengan aman ke Jalur Gaza adalah mungkin,” ungkapnya. (*/Mey)