ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, seorang pria Palestina ditembak di dekat Nablus di Tepi Barat sebelah utara.
Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan pria tersebut telah meninggal.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi pria tersebut sebagai Waleed Ashraf Mohammed Hussein yang berusia 18 tahun.
Tentara penjajah Israel mengklaim Hussein ‘bersenjatakan pisau’ dan ‘berusaha menikam’ tentara di pos pemeriksaan militer dekat kota Deir Sharaf, barat laut Nablus.
Tidak ada laporan cedera pada tentara penjajah Israel.
Di sisi lain, Eyal Zamir, yang merupakan Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan penjajah Israel. Mengumumkan dia akan mengundurkan diri, seminggu setelah pemecatan mantan Menteri Pertahanan penjajah Israel, Yoav Gallant.
Zamir bertemu dengan Menteri Pertahanan baru penjajah Israel, Israel Katz, untuk mengajukan pengunduran dirinya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan..
Tidak ada rincian yang diberikan mengenai alasan Zamir ingin mengundurkan diri.
“Atas permintaan Menteri Pertahanan disepakati bahwa saat ini Dirjen akan tetap menjabat,” ujar mereka.
Zamir diketahui ditunjuk oleh Gallant pada tahun lalu dan telah memainkan peran utama dalam menjaga aliran senjata ke penjajah Israel di tengah perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan Lebanon.
Pengunduran diri Zamir juga terjadi di tengah serangkaian skandal yang mengguncang kantor Benjamin Netanyahu dalam beberapa minggu terakhir, termasuk dengan kebocoran dokumen rahasia ke media, penerbitan perintah untuk menghentikan perekaman rapat kabinet perang, kepemilikan dokumen pribadi sensitif mengenai seorang perwira militer dengan tujuan memerasnya.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Penjajah Israel Serukan Aneksasi Penjajah Israel atas Tepi Barat pada Tahun 2025
Selain itu, pengumpulan data dari kamera keamanan.
Di sisi lain, Benjamin Netanyahu menyatakan dalam pesan langsung kepada warga Iran pada hari Selasa, tanggal 13 November 2024, waktu setempat, bahwa pemerintah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei lebih takut kepada rakyat Iran daripada penjajah Israel.
“Itulah sebabnya mereka menghabiskan begitu banyak waktu dan uang untuk mencoba menghancurkan harapan dan mengekang impian Anda,” ucapnya dalam sebuah pesan video. (*/Mey)