ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Seorang anak Palestina meninggal karena kekurangan oksigen dan juga pasokan medis di tengah pengepungan serta genosida penjajah Israel di Jalur Gaza utara.
Hal tersebut disampaikan oleh Rumah Sakit Al-Awda.
Rumah Sakit Al-Awda dalam sebuah pernyataan menyampaikan seorang anak Palestina berusia 10 tahun meninggal setelah kondisi kesehatannya memburuk akibat kekurangan oksigen dan pasokan medis di rumah sakit di bagian utara jalur itu.
Baca Juga:
WFP Umumkan Penutupan Toko Roti di Jalur Gaza Tengah Akibat Penjajah Israel Halangi Pasokan
Di sisi lain, Houthi Yaman mengklaim serangan rudal balistik pada hari Minggu kemarin, tanggal 1 Desember 2024, waktu setempat terhadap target vital di penjajah Israel tengah.
“Kelompok kami menargetkan target vital di penjajah Israel tengah dengan rudal balistik hipersonik dan menyampaikan serangan tersebut berhasil mengenai sasarannya,” kata Yahya Saree, yang merupakan juru bicara Houthi.
Tetapi dia tidak memberikan rincian apa pun tentang sifat targetnya.
Dia bersumpah akan melakukan lebih banyak serangan rudal dan juga pesawat tak berawak hingga serangan gencar penjajah Israel terhadap Jalur Gaza dihentikan dan pengepungan dicabut.
Di sisi lain, sebuah permainan komputer atau game yang bernama Fursan al-Aqsa: The Knights of the Al-Aqsa Mosque yang memungkinkan pemain untuk menciptakan kembali elemen ‘serangan’ Hamas di tanggal 7 Oktober 2023 terhadap penjajah Israel telah dihapus dari platform permainan Steam di Inggris atas permintaan polisi antiterorisme.
Game tersebut awalnya dirilis pada tahun 2022 dan menampilkan karakter Ahmad al-Falastini, seorang pemuda Palestina yang ingin membalas dendam terhadap tentara pendudukan penjajah Israel.
Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Tewaskan 3 Pekerja Bantuan dalam Serangan Mematikan di Khan Younis
Versi terbarunya, Operation al-Aqsa Flood, yang mempunyai nama yang sama dengan operasi perlawanan yang dipimpin Hamas yang diluncurkan di tanggal 7 Oktober 2023, dirilis di Steam pada awal bulan ini.
Menurut media, email mengungkapkan bahwa Valve Corporation menghapus game itu setelah dihubungi oleh Counter-Terrorism Internet Referral Unit atau CTIRU di tanggal 24 Oktober 2024. (*/Mey)