ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Sebuah quadcopter penjajah Israel menewaskan dokter bedah ortophedi Palestina yang bernama Saeed Joda pada hari Kamis, tanggal 12 Desember 2024, saat dia sedang dalam perjalanan ke Rumah Sakit Al-Awda di Jalur Gaza utara dari Rumah Sakit Kamal Adwan yang sering dibom untuk merawat pasien.
Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi quadcopter itu menargetkan Saeed Joda dan langsung membunuhnya.
Saeed Joda diyakini sebagai satu-satunya ahli bedah ortophedi di Jalur Gaza utara yang telah dikepung selama lebih dari 2 bulan.
Tentara penjajah Israel telah melarang siapa pun memasuki atau meninggalkan Jalur Gaza utara dan memberlakukan pengepungan di wilayah itu disertai dengan serangan udara yang menewaskan puluhan orang setiap hari.
Baca Juga:
Angkatan Laut Penjajah Israel Serang Sedikitnya 6 Kapal Perang Suriah di Pelabuhan Latakia
Diyakini penjajah Israel sedang melaksanakan ‘Rencana Jenderal’ yang dirancang untuk membunuh, membuat kelaparan atau mengusir penduduk yang tersisa di sana.
Penjajah Israel juga mencegah bantuan darurat memasuki wilayah itu dan saat ini tidak ambulans yang berfungsi.
Menurut laporan setempat, Joda secara rutin menindaklanjuti kasus pasien di tengah pemboman penjajah Israel yang terus berlanjut.
Dengan terbunuhnya Joda, maka jumlah staf sektor medis yang dibunuh oleh penjajah Israel telah mencapai 1.057 sejak dimulainya perang Gaza.
Hal tersebut dicatat oleh Kementerian Kesehatan.
Kementerian tersebut meminta semua organisasi internasional dan hak asasi manusia untuk melindungi rumah sakit dan tenaga kesehatan mengingat perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Mereka juga menyerukan kepada para pekerja kesehatan di seluruh dunia untuk menunjukkan solidaritas dengan para pekerja kesehatan di Jalur Gaza yang telah digempur oleh penjajah Israel selama lebih dari 14 bulan.
“Beberapa hari yang lalu, dia memegang spanduk yang memohon kepada dunia agar menyelamatkan mereka dari tentara penjajah Israel,” kata Ramy Abdu, yang merupakan Ketua Euro-Med Human Rights Monitor di X.
Baca Juga:
Puluhan Pasien yang Terluka di RS Indonesia di Gaza Utara Dilaporkan Terancam Kelaparan
Dia menambahkan hari ini, tentara penjajah Israel menembak kepalanya dan membunuhnya. (*/Mey)