Profil Sherly Tjoanda, Istri Mendiang Benny Laos yang Diajukan Sebagai Cagub Maluku Utara Gantikan Suaminya

3 months ago 12
ARTICLE AD BOX

Nasional, gemasulawesi - Sherly Tjoanda kini menjadi sorotan publik setelah suaminya, Benny Laos, meninggal dunia dalam kecelakaan tragis, dan dirinya diajukan sebagai calon gubernur Maluku Utara pada Pilkada 2024. 

Nama Sherly sebelumnya sudah tidak asing bagi masyarakat Maluku Utara, terutama karena perannya yang selalu setia mendampingi sang suami dalam berbagai agenda politik dan sosial. 

Namun, setelah kepergian Benny, Sherly dihadapkan pada tantangan besar untuk melanjutkan perjuangan suaminya di bidang politik, khususnya dalam mewujudkan visi pembangunan dan kesejahteraan rakyat Maluku Utara.

Sherly lahir pada 8 Agustus 1984 di Ambon, dan menikah dengan Benny Laos pada 28 Mei 2005. 

Baca Juga:
Usut Kasus Penemuan Jasad Ibu dan Bayi di Depok, Polisi Periksa Tiga Saksi, Ini Sosoknya

Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai tiga anak, yaitu Edberd, Edelin, dan Edrick. 

Sebagai seorang istri dan ibu, Sherly dikenal sebagai sosok yang penyayang dan selalu mendukung penuh karier politik suaminya. 

Selama Benny menjabat sebagai Bupati Pulau Morotai, Sherly tak hanya berada di belakang layar, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial. 

Hal ini tercermin dari keterlibatannya sebagai pembina Yayasan Bela Peduli, sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

Baca Juga:
Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati Ketika Pelantikan Presiden, Ketua MPR Sebut Hal Itu Batal dan Ungkap Alasannya

Yayasan Bela Peduli, yang didirikan bersama Benny, berperan penting dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, mulai dari pembangunan rumah ibadah, bantuan kepada korban bencana, hingga dukungan untuk pengembangan seni dan olahraga di Maluku Utara. 

Sherly memimpin yayasan ini dengan penuh dedikasi, dan keberhasilannya dalam memimpin kegiatan sosial ini menjadi salah satu faktor yang membuat dirinya semakin dikenal di kalangan masyarakat. 

Di luar kegiatan yayasan, Sherly juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Maluku Utara, sebuah organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di wilayah tersebut. 

Melalui posisinya ini, Sherly berupaya mendorong perkembangan sektor agrikultur, yang menjadi salah satu sumber utama mata pencaharian masyarakat Maluku Utara.

Baca Juga:
Proyek Penyelamatan Badak Jawa di Banten Diduga Jadi Ladang Korupsi, ICW Bongkar Fasilitas Konservasi yang Tak Terurus

Setelah kepergian Benny Laos, delapan partai politik pengusung, antara lain Partai NasDem, PKB, Demokrat, PAN, PPP, Gelora, PSI, dan Partai Buruh, sepakat untuk mendukung Sherly maju sebagai calon gubernur Maluku Utara. 

Keputusan ini bukanlah hal yang mudah, mengingat Sherly pada saat itu masih dalam masa pemulihan akibat kecelakaan yang juga merenggut nyawa suaminya. 

Namun, dukungan penuh dari partai-partai pengusung menunjukkan keyakinan mereka bahwa Sherly memiliki kapasitas untuk melanjutkan perjuangan politik yang telah dirintis oleh Benny Laos.

Keterlibatan Sherly dalam dunia politik bukanlah sesuatu yang baru. Selain mendampingi suaminya dalam kampanye dan masa kepemimpinannya, Sherly juga dikenal sebagai sosok yang sportif dan antusias dalam menjalankan berbagai tugas politik. 

Baca Juga:
MRT Jakarta Terapkan Tarif Spesial Hanya Rp1 Saat Pelantikan Prabowo Gibran, Ini Syarat dan Ketentuannya

Ia sering kali terlihat berinteraksi dengan masyarakat, berdialog langsung dengan warga, dan mendengarkan aspirasi mereka. Il

Inilah yang membuat Sherly memiliki hubungan yang dekat dengan masyarakat Maluku Utara, terutama di wilayah-wilayah yang pernah dijadikan basis kampanye suaminya. 

Meski masih berduka atas kepergian suaminya, Sherly telah menunjukkan ketangguhannya sebagai seorang pemimpin yang siap melanjutkan perjuangan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Maluku Utara. (*/Shofia)

Read Entire Article