Presiden Afrika Selatan Sebut Perang Biadab Penjajah Israel terhadap Rakyat Gaza Harus Diakhiri

1 month ago 5
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Cyril Ramaphosa, yang merupakan Presiden Afrika Selatan, menyampaikan perang biadab penjajah Israel terhadap rakyat Jalur Gaza harus diakhiri.

Saat berpidato di hadapan parlemen Aljazair selama kunjungan kerjanya, Cyril Ramaphosa menyatakan sebagai bangsa, tahu betul betapa sakitnya tanah dijajah dan rakyat ditindas.

“Afrika Selatan dan Aljazair berdiri teguh dalam dukungan kami terhadap pejuangan rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri,” katanya.

Baca Juga:
Kementerian Kesehatan Palestina Melaporkan Serangan Penjajah Israel terhadap Ambulans

Hal tersebut menurut transkrip yang dirilis oleh pemerintah dan dilihat oleh media selama akhir pekan.

Dia menyatakan pembunuhan terhadap perempuan, anak-anak, dan warga sipil, pemboman rumah, sekolah, dan rumah sakit, dan penolakan bantuan kemanusiaan adalah noda pada hati nurani dunia.

“Kita tidak dapat menutup mata terhadap ketidakadilan ini,” pungkasnya.

Baca Juga:
Penjajah Israel Membunuh Anak Palestina yang Bermimpi Menjadi Cristiano Ronaldo

Afrika Selatan mengajukan kasus genosida terhadap penjajah Israel di pengadilan yang berpusat di Den Haag di akhir tahun 2023, menuduh penjajah Israel yang tanpa henti membom Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu gagal menegakkan komitmennya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.

Dia menyatakan merupakan tanggung jawab dunia untuk mengakhiri genosida ini.

“Penjajah Israel harus bertanggung jawab atas kejahatannya terhadap rakyat Gaza,” tandasnya.

Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Merusak Kebun Zaitun dan Sumur di Desa Yasuf Dekat Salfit Tepi Barat

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyebutkan Aljazair dan Afrika Selatan harus tetap teguh dalam mendukung hak rakyat Sahara Barat untuk menentukan nasib sendiri.

“Kami memuji Aljazair atas dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap perjuangan rakyat Sahara Barat untuk menentukan masa depan mereka sendiri,” ujarnya.

Dia melanjutkan bahwa mereka harus mengingatkan masyarakat internasional tentang tanggung jawabnya terhadap rakyat Sahara Barat.

Baca Juga:
Kontroversi Gus Miftah Jadi Sorotan Internasional, PM Malaysia Kecam Sikap Angkuh yang Merusak Citra Tokoh Agama

Cyril Ramaphosa, yang negaranya menjabat sebagai presiden G20, menjadikannya negara Afrika pertama yang memimpin kelompok negara-negara kuat itu.

“Kita perlu membangun tatanan dunia baru yang didasarkan pada keadilan, kesetaraan, dan juga inklusivitas,” tuturnya.

Dia menegaskan kembali seruan Afrika Selatan agar Dewan Keamanan PBB direformasi agar lebih akuntabel dan representatif.

Baca Juga:
Seorang Perwira Senior Penjajah Israel Ditangkap Karena Sengaja Mengabaikan Informasi tentang Serangan Pemukim

“Sebagai Afrika Selatan dan Aljazair, kita harus bersatu dalam menyerukan transformasi sistem tata kelola global,” ucapnya. (*/Mey)

Read Entire Article