Polisi Tetapkan Remaja 14 Tahun yang Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus Jakarta Selatan sebagai Tersangka, Ini Alasannya

1 month ago 2
ARTICLE AD BOX

Jakarta Selatan, gemasulawesi - Seorang remaja berinisial MAS (14) resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan ayahnya, APW, dan neneknya, RM. 

Kejadian ini berlangsung pada Sabtu, 30 November 2024 dini hari sekitar pukul 01.00 WIB di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. 

Selain menewaskan dua korban, pelaku juga melukai ibunya, yang kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Fatmawati.

Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi di lokasi kejadian. 

Baca Juga:
4.355 Burung Ilegal Disita di Lampung, BKSDA Bongkar Jaringan Perdagangan Satwa Liar dan Tangkap 2 Tersangka

“Iya, pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata AKP Nurma Dewi, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 2 Desember 2024.

Remaja ini dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan subsider Pasal 351 KUHP yang mengatur penganiayaan berujung kematian.

Menurut laporan kepolisian, insiden tragis ini berlangsung di lantai dasar rumah keluarga tersangka yang berlokasi di wilayah Cilandak, Jakarta Selatan. 

Di tempat kejadian perkara (TKP), korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa akibat luka serius yang dideritanya. 

Baca Juga:
Anggota Bhabinkamtibmas Cilincing Disiram Air Keras oleh Sekelompok Remaja di Jakarta Utara, Polisi Masih Kejar Pelaku

Sementara itu, ibu tersangka mengalami luka tusuk yang cukup parah di beberapa bagian tubuhnya, sehingga harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis intensif. 

Peristiwa ini mengundang perhatian warga sekitar yang langsung melaporkannya kepada pihak berwenang.

Pelaku, yang merupakan anak kandung dari salah satu korban, berhasil diamankan oleh polisi beberapa saat setelah kejadian dilaporkan. 

Penangkapan berlangsung tanpa perlawanan, dan pelaku langsung dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. 

Baca Juga:
Kericuhan Warnai Pembukaan Mie Gacoan di Bangkalan Madura, Tiga Pria Bersenjata Tajam Diamankan Polisi

Menurut keterangan yang diberikan oleh Kapolsek Cilandak, Kompol Febriman Sarlase, kasus ini menjadi perhatian serius mengingat pelaku masih sangat muda. 

"Kasus ini sangat memprihatinkan, mengingat pelaku masih berusia muda dan hubungan kekeluargaan yang seharusnya menjadi tempat perlindungan justru berubah menjadi tragedi," ujar Febriman. 

Ia juga menambahkan bahwa saat ini polisi masih mendalami motif di balik aksi nekat tersebut, termasuk memeriksa kondisi mental pelaku. 

Peristiwa ini telah meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga masyarakat sekitar yang terkejut dengan insiden tersebut.

Baca Juga:
Kritik Keras Larangan Driver Ojol Beli BBM Bersubsidi, Anggota DPR RI Mufti Anam: Jangan Peras Rakyat Kecil

Hingga kini, motif di balik aksi pelaku masih menjadi tanda tanya besar. Polisi sedang mendalami kondisi psikologis pelaku untuk mengetahui alasan di balik tindakannya. 

"Motifnya belum jelas, namun sedang kami tanyakan lebih lanjut," ungkap Nurma Dewi.

Dugaan sementara, aksi ini mungkin dipicu oleh konflik keluarga. Namun, pihak berwenang menegaskan perlunya pemeriksaan lebih lanjut, termasuk melibatkan psikolog.

Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap kondisi mental remaja, khususnya yang menghadapi konflik keluarga atau tekanan emosional.

Baca Juga:
Korsleting Listrik Picu Kebakaran Maut di Simpang Matraman Jakarta Pusat, Satu Korban Tewas dan 2 Petugas Pemadam Terluka

Kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap tanda-tanda kekerasan dalam rumah tangga.

Selain itu, tim penyidik terus memeriksa saksi untuk memperjelas latar belakang insiden ini. "Kami berharap dapat menggali lebih banyak keterangan dari pihak keluarga dan saksi lainnya," tambah Nurma.

Dengan penanganan yang menyeluruh, diharapkan kasus ini dapat memberikan keadilan bagi para korban dan menjadi pelajaran bagi masyarakat luas untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. (*/Shofia)

Read Entire Article