ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Polisi penjajah Israel menyatakan mereka telah menangkap jaringan mata-mata 7 warga negara penjajah Israel yang mengumpulkan informasi tentang pangkalan militer dan infrastruktur energi penjajah Israel untuk intelijen Iran.
Dalam sebuah pernyataan, polisi penjajah Israel menyatakan badan keamanan internal dan polisi berhasil membongkar jaringan mata-mata yang melibatkan 7 warga negara penjajah Israel yang beroperasi atas nama intelijen Iran.
Ketujuh warga penjajah Israel itu berasal dari kota Haifa dan wilayah negara tersebut.
Baca Juga:
1.390 Pemukim Ilegal Penjajah Israel Memaksa Masuk ke Kompleks Masjid Al Aqsa untuk Rayakan Sukkot
“Jaringan ini terlibat dalam pengumpulan informasi sensitif mengenai pangkalan (militer penjajah Israel) dan infrastruktur energi,” ujar mereka.
Polisi menambahkan investigasi penjajah Israel telah mengungkapkan kelompok itu menjalankan beberapa misi di bawah arahan 2 agen Iran yang dikenal sebagai ‘Alkhan dan Orkhan’ selama 2 tahun.
Menurut polisi, anggota jaringan itu menyadari intelijen yang mereka berikan membahayakan keamanan nasional dan juga memiliki potensi membantu serangan rudal musuh.
Mereka menyebutkan jaringan itu melakukan misi pengintaian ekstensif di pangkalan-pangkalan tentara penjajah Israel di seluruh negeri dengan fokus pada instalasi angkatan udara dan laut, pelabuhan, lokasi sistem Iron Dome, dan infrastruktur energi seperti pembangkit listrik Hadera.
Polisi melanjutkan kelompok itu menerima ratusan ribu dolar untuk pekerjaan itu, sering kali melalui pembayaran mata uang kripto.
Polisi menyebutkan pekerjaan itu sering kali melibatkan pemotretan dan juga pendokumentasian situs-situs yang strategis dan data yang dikumpulkan diserahkan kepada agen Iran.
Baca Juga:
3 Anak Palestina Terluka Akibat Tembakan Tentara Penjajah Israel di Beit Furik Tepi Barat
Seorang pejabat dari badan keamanan internal penjajah Israel menyatakan penyelidikan itu menghasilkan penyitaan sejumlah besar materi yang dikumpulkan oleh anggota jaringan untuk agen Iran.
“Ini termasuk dengan foto dan video sejumlah pangkalan IDF di seluruh penjajah Israel, pelabuhan, dan infrastruktur energi,” ungkapnya.
Dia mengatakan dikaji bahwa kegiatan-kegiatan itu telah menimbulkan kerugian keamanan negara.
Pengumuman pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2024, waktu setempat tersebut muncul hanya beberapa minggu setelah polisi penjajah Israel menyampaikan mereka telah menangkap seorang warga penjajah Israel atas dugaan direkrut oleh Iran untuk merencanakan pembunuhan sejumlah pejabat tinggi termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. (*/Mey)