Pj Gubernur Sulawesi Barat Melepas Karang Buatan di Pantai Mamuju Guna Menjaga Kelestarian Lingkungan

2 months ago 4
ARTICLE AD BOX

Mamuju, gemasulawesi – Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, melepas karang buatan di pantai Mamuju guna menjaga kelestarian laut di kawasan tersebut.

Bahtiar Baharuddin mengatakan di Mamuju bahwa program melepas karang buatan ke dalam laut yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di pantai Teluk Kota Mamuju ini adalah program yang kedua kalinya.

“3 bulan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat juga melepas karang buatan untuk menjadi rumah ikan dan menjadi tempat habitatnya yang baru di pesisir Mamuju,” ujarnya.

Baca Juga:
Belum Ada Pengumuman Resmi! Deklarasi Kemenangan Paslon Pramono-Rano Tuai Kontroversi, KPUD Jakarta Tegaskan Hal Ini

Menurutnya, karang buatan yang dilepas sebelumnya telah ditempati oleh ikan sebagai rumah untuk berkembang biak sehingga akan meningkatkan produksi ikan di pesisir Mamuju.

Dia menyebutkan masyarakat nelayan akan terbantu dengan program karang buatan ini sebab tidak harus ke laut yang dalam untuk mencari ikan karena di pesisir Mamuju telah banyak ikan lewat program rumah ikan ini.

“Karang buatan yang dilepas tersebut memiliki tujuan untuk melestarikan biota dan juga lingkungan laut dari ancaman kerusakan agar tetap lestari untuk generasi mendatang,” katanya.

Baca Juga:
Penembakan Misterius di Rumah Dinas Wakil Bupati Solok Selatan Gegerkan Publik, Polisi Buru Pelaku

Dikutip dari Antara, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat ingin menjadikan pesisir Mamuju menjadi sumber ekonomi untuk masyarakat nelayan agar dapat hidup layak dan juga mendukung terwujudnya sistem ekonomi hijau.

“Ekonomi hijau merupakan sistem ekonomi dengan mengelola sumber daya laut bagi kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga dari kerusakan lingkungan,” tuturnya.

Dia melanjutkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat juga mengelola sektor perikanan budidaya air tawar dengan mengembangkan ikan emas, nila, hingga mujair ini untuk menambah pendapatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah pegunungan Sulawesi Barat.

Baca Juga:
Imbas Luapan Kali Ciliwung! BPBD Sebut 29 RT di Jakarta Timur Masih Terendam Banjir, Pengungsi Bertahan di Posko

Di sisi lain, mahasiswa kelas internasional Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin meningkatkan wawasan global di Faculty of Medical and Health Sciences Department of Environmental and Occupational Health, Universiti Putra Malaysia (IPM).

DR Shaharuddin, salah satu dosen pendamping mahasiswa FKM Unhas, mengatakan sebanyak 10 mahasiswa program doktoral FKM Unhas tersebut diharapkan mendapatkan pengalaman belajar lintas budaya yang berharga lewat program akademik di kampus itu. (Antara)

Read Entire Article