ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Seperti anak-anak di seluruh dunia, anak Palestina, Naji Al-Baba, bermimpi menjadi pemain sepak bola internasional, seperti Cristiano Ronaldo.
Tetapi, seperti namanya, yang berarti ‘penyintas’, nasib seperti itu tidak dialami oleh seorang anak laki-laki yang hadir di Tepi Barat yang diduduki.
Naji Al-Baba termasuk tinggi untuk seorang remaja yang berusia 14 tahun. Dia juga selalu tersenyum dan keluarga Naji mengingat kebaikan, ketenangan, dan juga sikap suka menolongnya kepada semua orang di sekitarnya.
Dia sangat menggemari sepak bola, berlatih berjam-jam di klub olahraga di Halhul, tepat di utara Hebron, Tepi Barat.
Dia adalah seorang anak laki-laki normal yang gemar bermain bola dengan anak-anak tetangga sepulang sekolah.
Ibunya, Samahar al-Zamara, mengingat momen ketika dia menyadari Naji telah tumbuh lebih tinggi darinya dan bagaimana dia tidak pernah menolak permintaan dari teman atau orang yang disayanginya.
“Dia tumbuh sebelum usianya. Saat dia meninggalkan kami, saya merasa kehilangan sebagian dari diri saya yang tidak akan pernah bisa kami dapatkan kembali,” katanya.
Menurut laporan kemarin, tanggal 7 Desember 2024, waktu setempat, sebulan yang lalu, Naji dibunuh oleh tentara penjajah Israel saat dia sedang melakukan hal yang dia sukai, bermain sepak bola dengan teman-temannya.
Ayahnya, Nidal Abdel Moti al-Baba, menyampaikan kepada media tanggal 3 November 2024, yang merupakan hari meninggalnya Naji, tidak tampak aneh.
“Saya berangkat kerja di Betlehem di pagi hari dan Naji berangkat sekolah,” ujarnya.
Dia menambahkan ketika dia pulang kerja pukul 12 siang, dia melihat Naji sedang bersiap pulang ke rumah di dekat sekolahnya.
“Dia naik truk bersama saya dan juga pulang bersama-sama,” ungkapnya.
Baca Juga:
Penjajah Israel Klaim Telah Membunuh Pejuang Senior Hamas
Naji meminta ayahnya untuk mengizinkannya bermain bersama dengan teman-temannya di dekat toko kelontong milik kakeknya yang dekat dengan rumah mereka.
Dia tiba di rumah setelah setengah jam, sedikit setelah pukul 3 sore, dan kemudian berangkat bermain lagi. Itulah terakhir kalinya keluarga melihatnya hidup.
Tentara penjajah Israel tiba dan mulai menembaki anak-anak yang sedang bermain di daerah hutan di dekatnya.
Baca Juga:
Menteri Keuangan Penjajah Israel Umumkan Penyitaan 5.930,5 Hektare Tanah di Tepi Barat
Saat ditanyakan bagaimana dapat membunuh anak yang berusia 14 tahun, salah satu tentara menjawab Naji berada di wilayah yang dilarang dimasuki warga Palestina.
Para prajurit membawa pergi jasad Naji dan memerintahkan ayah serta pamannya untuk segera pergi atau mereka akan dibunuh.
Laporan medis forensik menemukan Naji terkena 4 peluru, 1 di pinggul, 1 lagi di kaki, yang ketiga di jantungnya, dan yang keempat di bahu. Juga ditemukan dia dibiarkan selama 30 menit tanpa perawatan medis setelah ditembak. (*/Mey)