ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel pada hari Rabu, tanggal 13 November 2024, waktu setempat, menghancurkan sebuah rumah di kota Silwan, Yerusalem Timur, dengan dalih bahwa rumah tersebut dibangun tanpa izin yang diperlukan.
Hal tersebut dilaporkan oleh Pusat Informasi Palestina.
Menurut sumber resmi Palestina di kota tersebut, sejumlah buldozer yang dikawal oleh pekerja kota dan juga petugas polisi penjajah Israel menyerbu Silwan dan merobohkan Naim Al-Ruwaidi.
Baca Juga:
2 Orang Tewas dan 2 Lainnya Terluka dalam Serangan Tentara Penjajah Israel di Timur Tulkarem
Rumah yang dihancurkan juga termasuk dengan kantor pusat Pusat Kebudayaan Al-Bustan dan tenda yang digunakan oleh penduduk setempat untuk melakukan aksi duduk sebagai protes terhadap kebijakan pembongkaran yang dilakukan oleh penjajah Israel terhadap rumah mereka.
Selain itu, pada waktu yang sama, tentara penjajah Israel juga menghancurkan sebuah rumah dan kolam air yang digunakan untuk kebutuhan pertanian di kota Beit Ummar.
Di sisi lain, Keir Starmer, yang merupakan Perdana Menteri Inggris, telah mengatakan kepada Parlemen pada hari Rabu, tanggal 13 November 2024, waktu setempat bahwa penjajah Israel tidak melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Baca Juga:
Serangan Penjajah Israel di Maghazi dan Nuseirat Jalur Gaza Tengah Menewaskan 7 Orang
Selama pertanyaan Perdana Menteri di DPR, Ayoub Khan, yang merupakan anggota parlemen independen, mengangkat isu Menteri Luar Negeri, David Lammy, yang baru-baru ini mengklaim bahwa istilah genosida merujuk pada ‘ketika jutaan orang kehilangan nyawa di wilayah seperti Perang Dunia Kedua, Holocaust, dan Rwanda’.
Dan juga bahwa penggunaan istilah itu untuk menggambarkan Jalur Gaza ‘sekarang melemahkan (keseriusannya)’.
Khan lalu menyatakan perkataan Lammy tidak dapat diterima.
“Pasal 2 Konvensi Genosida PBB secara tegas menyatakan genosida bukan tentang jumlah, tetapi tentang niat,” katanya.
Dia menambahkan niat pemerintah penjajah Israel dan IDF telah dinyatakan dengan jelas dalam kata-kata dan tindakan selama 400 hari terakhir, menewaskan lebih dari 45.000 pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah.
Dia mengatakan Menteri Luar Negeri secara tegas membantah bahwa genosida sedang terjadi dan menyebutkan bahwa tentara penjajah Israel belum membunuh cukup banyak warga Palestina yang merupakan bentuk genosida. (*/Mey)