PBB Sebut Konvoi Bantuan Gaza Diserang dan Makanannya Dicuri di Jalur Gaza Tengah

2 months ago 5
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – PBB menyatakan 3 pengemudi terluka ketika 14 truk dalam konvoi 20 truk yang membawa bantuan kemanusiaan ditembaki dan makanannya dicuri di Jalur Gaza tengah.

Truk-truk tersebut telah mengumpulkan bantuan dari perbatasan Kissufim yang baru dibuka dengan penjajah Israel, yang terletak di dekat Khan Younis di Jalur Gaza selatan, dan sedang dalam perjalanan ke sebuah gudang di daerah Deir el-Balah di pusat Jalur Gaza ketika konvoi tersebut diserang.

Hal tersebut disampaikan oleh juru bicara PBB, yakni Stephane Dujarric.

Baca Juga:
Militer Penjajah Israel Dilaporkan Membebaskan 20 Tahanan Palestina

“Serangan tersebut adalah episode ‘hukum dan ketertiban’ dan bukan baku tembak antara pejuang Palestina dan pasukan penjajah Israel,” ujarnya.

Dia menambahkan selama berbulan-bulan pihaknya telah menyerukan pembukaan lebih banyak rute darat, baik ke Jalur Gaza maupun di dalamnya.

Dia menyebutkan pihaknya juga membutuhkan peningkatan akses dan jaminan keamanan, dan lebih banyak pasokan sehingga mereka dapat dengan cepat menjangkau semua orang di Jalur Gaza dalam skala yang diperlukan.

Baca Juga:
Brigade Al Qassam Klaim Tewaskan 3 Tentara Penjajah Israel di Jalur Gaza Utara

“Seperti yang telah kami katakan berulang kali, sangat penting untuk otoritas penjajah Israel untuk memfasilitasi pergerakan pekerja bantuan dan juga pasokan lewat Jalur Gaza,” ungkapnya.

Di sisi lain, pasukan penjajah Israel telah mengebom beberapa daerah di kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, menewaskan 3 orang, termasuk seorang anak dan seorang wanita.

Menurut laporan, sebuah helikopter penjajah Israel telah menembakkan rudal ke sejumlah sasaran di kota itu.

Baca Juga:
Penjajah Israel Dilaporkan Hancurkan Masjid Terakhir di Desa Badui Gurun Negev

Saat ini, belum jelas apakah kedua serangan itu adalah serangan yang sama.

Di sisi lain, puluhan mahasiswa di Universitas Hashemite di Provinsi Zarqa, timur Yordania, mengadakan aksi duduk diam menuntut administrasi universitas mencabut peringatan dan juga hukuman yang dikeluarkan terhadap lebih dari 15 mahasiswa karena berpartisipasi dalam demonstrasi solidaritas dengan Jalur Gaza.

Para mahasiswa membentangkan spanduk yang mengecam tindakan disipliner itu dengan dengan menyatakan bahwa mendukung Jalur Gaza merupakan suatu kehormatan dan kebanggan, bukan kejahatan, dan menekankan bahwa mendukung Jalur Gaza sejalan dengan posisi Yordania. (*/Mey)

Read Entire Article