ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Pasukan penjajah Israel menembakkan bom suara ke arah penduduk setempat di Beitunia, sebelah barat Ramallah, Tepi Barat.
Menurut Wafa, pada tanggal 1 Februari 2025 waktu setempat, tentara penjajah Israel secara intensif menembakkan bom suara ke arah penduduk setempat yang berada di bukit di sekitar penjara penjajah Israel Ofer di Beitunia, sebelah barat Ramallah, bertepatan dengan keberangkatan bus tahanan Palestina yang dibebaskan pada gelombang keempat perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan penjajah Israel.
Otoritas penjajah Israel membebaskan gelombang keempat tahanan Palestina pada tanggal 1 Februari 2025 sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan berdasarkan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaa.
“183 tahanan dibebaskan termasuk 111 dari Jalur Gaza yang ditahan setelah tanggal 7 Oktober 2023,” kata Komisi Palestina untuk Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina.
Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Mengepung 2 Rumah di Tulkarem dan Melepaskan Tembakan dengan Gencar
Menjelang pembebasan, pasukan penjajah Israel mendeklarasikan area dekat Penjara Ofer sebagai zona militer tertutup yang mencegah keluarga berkumpul untuk menyambut orang yang mereka tunggu.
Ratusan warga Palestina dan keluarga tahanan berkumpul sejak dini hari di Lapangan Museum Mahmoud Darwish di Ramallah untuk menerima para tawanan yang dibebaskan sambil mengibarkan bendera Palestina.
Ini menandai perkembangan signifikan dalam penerapan perjanjian gencatan senjata dengan emosi yang memuncak di kalangan keluarga dan pendukung yang merayakan kembalinya orang yang mereka cintai.
Sementara itu, surat kabar penjajah Israel, mengutip sumber keamanan, melaporkan bahwa Palang Merah telah menyatakan kemarahan atas cara Layanan Penjara penjajah Israel menangani tahanan Palestina yang dibebaskan dari Penjara Ketziot pada tanggal 1 Februari 2025.
Baca Juga:
Sekjen PBB Serukan Evakuasi Mendesak 2.500 Anak dari Jalur Gaza untuk Perawatan Medis di Luar Negeri
Surat kabar tersebut menyampaikan Palang Merah menduga para tahanan diborgol dengan tangan di atas kepala dan gelang bertuliskan ‘Keabadian tidak pernah terlupakan’.
Surat kabar itu mengutip pernyataan juru bicara Dinas Penjara penjajah Israel bahwa para pejuang penjara berhadapan dengan musuh paling buruk penjajah Israel dan hingga saat ini terakhir di tanah penjajah Israel, mereka akan diperlakukan seperti di penjara.
“Kami tidak akan mengorbankan keamanan rakyat kami,” katanya. (*/Mey)