Pasukan Penjajah Israel Menghancurkan 2 Bangunan Milik Warga Palestina di Yerusalem

2 months ago 5
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Pusat Informasi Palestina melaporkan pasukan pendudukan penjajah Israel menghancurkan 2 bangunan milik warga Palestina di Yerusalem pada hari Kamis, tanggal 28 November 2024, waktu Palestina.

Pasukan pendudukan juga membagikan perintah pembongkaran rumah kepada keluarga Palestina di pinggiran kota Al-Shuwaikeh, Tulkarem, di Tepi Barat.

Kedua bangunan yang dihancurkan berada di lahan pertanian antara Beit Annan dan Beit Luqia di Yerusalem.

Baca Juga:
Seorang Anak Dilaporkan Terluka saat Serangan Penjajah Israel di Tepi Barat

Bangunan-bangunan itu dimiliki oleh Jamil Rabee dan Enad Hamid.

Pada suatu malam agresi penjajah Israel, pasukan pendudukan juga menyerbu kamp pengungsi Al-Issawiya dan Qalandia di Yerusalem dan menangkap seorang pemuda Palestina setelah menyabotase rumah keluarganya dan memukulinya dengan kejam.

Ayah dan saudara laki-lakinya dipenjara di penjajah Israel.

Baca Juga:
Presiden Otoritas Palestina Umumkan Siapa Penggantinya pada Masa Sementara saat Jabatannya Kosong

Kota Abu Dis, sebelah timur Yerusalem, juga menjadi saksi agresi penjajah Israel, ketika pasukan pendudukan menyerang warga setempat, sambil menembakkan gas air mata dan granat kejut.

Di sisi lain, Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan 17 pasien lainnya dari Jalur Gaza dievakuasi ke Yordania pada hari Rabu, tanggal 27 November 202, untuk perawatan medis khusus.

Pada hari Kamis, tanggal 28 November 2024, dia menyatakan 6 pasien memerlukan perawatan kanker dan 11 pasien membutuhkan perawatan karena cedera perang.

Baca Juga:
Tentara dan Polisi Penjajah Israel Ditangkap Karena Menyerang dan Menculik Pria Palestina di Tepi Barat

“Mereka ditemani oleh 17 orang,” katanya.

Menurutnya, 121 pasien akan terus menerima perawatan di Amerika Serikat.

Mengucapkan terima kasih kepada Yordania dan Amerika Serikat atas dukungan mereka, dia menyampaikan pihaknya mendesak agar semua koridor dari Gaza dimanfaatkan untuk memastikan evakuasi medis dapat berlangsung lancar dan cepat, ribuan pasien masih menunggu perawatan kesehatan spesialis.

Baca Juga:
Penjajah Israel Akan Bekerja Cepat Membangun Pagar Pemisah di Perbatasan dengan Yordania

Pada pekan lalu, Tedros menyebutkan sedikitnya 12.000 orang pasien memerlukan perawatan kesehatan spesialis yang mendesak di luar Gaza karena evakuasi medis jarang mendapatkan tanda hijau, terutama setelah penutupan perbatasan Rafah. (*/Mey)

Read Entire Article