ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Menteri Kesehatan, Majed Abu Ramadan, mengumumkan pada tanggal 21 Februari 2025 waktu setempat bahwa peluncuran ketiga kampanye vaksinasi polio di Jalur Gaza akan dimulai hari Sabtu, tanggal 22 Februari 2025, dan berlangsung selama 3 hari.
Kampanye ini menargetkan anak-anak berusia di bawah 10 tahun, termasuk mereka yang telah menerima vaksin polio pada peluncuran sebelumnya di Jalur Gaza.
Dalam pernyataan yang dirilis, Menteri Kesehatan menekankan peran Kementerian Kesehatan dalam memimpin inisiatif kesehatan nasional yang bertujuan melindungi anak-anak Palestina dari penyebaran polio.
Dia menekankan pentingnya kampanye itu dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan memastikan kesehatan anak-anak sebagai tindakan pencegahan.
Baca Juga:
Setelah 16 Bulan Terhenti Karena Perang, Tahun Ajaran di Jalur Gaza Akan Dimulai Hari Sabtu
Dia mengatakan Kementerian Kesehatan Palestina memimpin kampanye kesehatan masyarakat nasional ini didorong oleh tanggung jawab mereka untuk melindungi anak-anak dari ancaman polio.
“Ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan kami untuk melindungi anak-anak kami dari risiko polio dan untuk memperkuat kekebalan mereka,” ucapnya.
Menteri itu juga menyampaikan pentingnya media dan perusahaan telekomunikasi Palestina sebagai mitra utama dalam menyebarkan kesadaran tentang kampanye vaksinasi.
Dia mendorong mereka untuk berbagi informasi tentang tanggal dan lokasi vaksinasi melalui situs web dan pesan teks mereka untuk memastikan bahwa setiap anak di bawah usia 10 tahun menerima vaksin yang diperlukan.
Baca Juga:
Seorang Wanita Palestina Dibunuh oleh Pasukan Penjajah Israel di Timur Rafah Jalur Gaza Selatan
Kementerian Kesehatan memimpin upaya ini dalam kemitraan dengan beberapa organisasi, termasuk UNRWA, WHO, UNICEF, dan penyedia layanan kesehatan lokal di Jalur Gaza.
Dia juga mengimbau masyarakat Palestina untuk mengunjungi pusat vaksinasi dan membawa anak-anak mereka yang berusia di bawah 10 tahun untuk menerima vaksin seraya menekankan pentingnya untuk melindungi masyarakat dari penyebaran virus dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, menyampaikan perdamaian yang adil dan abadi tidak dapat dicapai dengan mengusir warga Palestina dari tanah mereka.
Dia menekankan tanah tersebut tidak dapat dinegosiasikan. (*/Mey)