Menkeu Penjajah Israel Umumkan Rencana untuk Hilangkan Garis Hijau dengan Memperluas Proyek Pemukiman

3 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Bezalel Smotrich, yang merupakan Menteri Keuangan penjajah Israel, menyampaikan negara pendudukan akan menghapus Garis Hijau dengan memajukan proyek pertanian mengacu pada Garis Gencatan Senjata 1949 yang dibuat setelah Nakba 1948 dan berdirinya negara penjajah Israel.

Bezalel Smotrich mengatakan penjajah Israel bertujuan untuk menghentikan upaya Palestina untuk memperluas kendali ilegal mereka atas tanah di Tepi Barat.

Hal tersebut disampaikan oleh Bezalel Smotrich ketika melakukan tur ke pertanian di pemukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki.

“Pertanian di Tepi Barat adalah tujuan yang strategis untuk melestarikan tanah dan juga mencegah perampasannya,” katanya.

Baca Juga:
Pemukim Penjajah Israel Serang Warga Palestina di 2 Desa yang Berada Dekat Ramallah Tepi Barat

Dia menyoroti upayanya untuk memberi mereka dukungan keuangan untuk pertama kalinya lewat Kementerian Pertanian, serupa dengan yang ditawarkan kepada petani di wilayah lain di penjajah Israel.

Dia menambahkan selama bertahun-tahun, pertanian di Yudea dan Samaria (Tepi Barat yang diduduki) telah diperlakukan sebagai ‘kelas dua’ dan para petani di wilayah itu telah menghadapi diskriminasi yang terus-menerus.

“Pemerintah kami sedang memperbaiki ketidakadilan historis ini dan juga memperkuat pertanian,” ujarnya.

Dia menekankan bahwa kebijakan kami memiliki tujuan untuk melestarikan cadangan lahan, menciptakan kesinambungan teritorial yang aman dan strategis, serta mengekang upaya Palestina untuk memperluas kendali ilegal mereka atas lahan di wilayah itu.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Meledakkan Gedung-Gedung di Jalur Gaza Bagian Tengah

Di sisi lain, sebuah klip video yang diunggah di media sosial oleh seorang jurnalis Palestina menggambarkan seorang ayah yang sedang berduka atas kematian putranya yang masih kecil setelah dia tewas dalam serangan udara penjajah Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

Ayah dari anak laki-laki yang bernama Yamen tersebut membelai putranya yang sedang dibalut oleh selimut sambil berkata ‘Tidurlah, sayangku. Kekasihku, tubuhmu hangat, bukan?’.

Jurnalis foto yang mendokumentasikan kejadian itu menuliskan bahwa adegan seperti ini tidak perlu kata-kata, karena ini mengisahkan kisah rakyat Palestina yang menanggung penderitaan sehari-hari, kehilangan orang-orang yang mereka sayangi tetapi tidak pernah kehilangan harga diri atau tekad untuk bertahan. (*/Mey)

Read Entire Article