Masyarakat Palu Perlu Manfaatkan Pekarangan Rumah untuk Bercocok Tanam Sayuran atau Tanaman Produktif

2 months ago 16
ARTICLE AD BOX

Palu, gemasulawesi – Masyarakat Palu perlu manfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam menanam tanaman sayur-sayuran atau tanaman produktif sebagai upaya untuk membangun kemandirian pangan.

Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah atau Setda Kota Palu, Rahmad Mustafa, dalam keterangannya di Palu mengatakan upaya ini dilakukan guna mendekatkan bahan pangan dan juga memenuhi kebutuhan bumbu dapur rumah tangga.

Rahmad Mustafa menerangkan langkah ini juga dilakukan sebagai bagian dari strategi Pemerintah Kota Palu menjaga inflasi daerah, karena bahan pangan salah satu komoditas mempengaruhi inflasi.

Baca Juga:
Melalui Kegiatan Diklatsar, SDM Aparatur Damkar Palu Dilakukan Peningkatan Kapasitas

Saat ini, telah dimulai pembinaan warga menanam tanaman produktif/sayuran di pekarangan rumah lewat pembinaan Balai Penyuluh Pertanian atau BPP.

Dia menyatakan BPP menyediakan bibit sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seusia benih apa yang mereka mau tanam.

“Pemberdayaan masyarakat dilakukan Pemerintah Kota Palu saat ini melibatkan kelompok Dasawisma maupun Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga atau TP-PKK sebagai garda paling depan dalam mengkampanyekan gerakan menanam memanfaatkan pekarangan rumah,” katanya.

Baca Juga:
Tindak Tegas! Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq Bongkar Praktik TPA Ilegal di Bogor

Metode budidaya dapat dilakukan dengan model manual maupun dengan menggunakan wadah hidroponik karena hasil produksi itu dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Dia menyebutkan beragam jenis sayuran ditanam memperkaya komoditas pangan untuk dikonsumsi keluarga.

Dia melanjutkan upaya lain pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID Kota Palu menggunakan pendekatan program Palu Mandiri Tangguh Pangan atau Palu Mantap diintervensi dari bagian hulu ke hilir.

Baca Juga:
Gadaikan Motor Tanpa Izin! Ayah di Balikpapan Ditahan Setelah Dilaporkan Anak Kandung Sendiri, Begini Nasibnya Sekarang

Intervensi ini memberdayakan petani atau kelompok tani menanam cabai, yang mana TPID telah menyalurkan 500 bibit cabai ke masing-masing BPP untuk ditanam petani yang dikemas dalam bentuk lomba.

Dia mengatakan program ini dilakukan untuk pemenuhan komoditas cabai di akhir tahun 2024 dan tahun 2025.

“Gerakan tanam cabai telah dilakukan sejak bulan Oktober lalu,” ucapnya. (*/Mey)

Read Entire Article