ARTICLE AD BOX
NTT, gemasulawesi - Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali mengkhawatirkan dengan terjadinya letusan besar yang mengguncang wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Letusan ini tidak hanya menciptakan awan abu dan lontaran batu api, tetapi juga menimbulkan korban jiwa serta kerusakan signifikan pada pemukiman warga di sekitar kaki gunung.
Dalam peristiwa tragis ini, satu warga dilaporkan meninggal dunia akibat luka bakar yang dideritanya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur, Avelina Halan, menyatakan bahwa material batu api dari letusan menghantam beberapa desa, termasuk Klatanlo, Dulipali, dan Hokeng sejak hari Minggu malam, 3 November 2024, sekitar pukul 23.57 WITA.
"Batu api yang melontar ke udara telah menyebabkan kebakaran di beberapa rumah dan merusak infrastruktur publik," ujarnya saat memberikan keterangan pada Senin, 4 November 2024.
Kerusakan ini tidak hanya berdampak pada hunian, tetapi juga pada fasilitas umum yang esensial bagi kehidupan sehari-hari warga.
Lebih lanjut, Avelina mengungkapkan bahwa petugas BPBD saat ini sedang melakukan pendataan untuk mengidentifikasi jumlah korban dan kerugian yang terjadi.
"Kami masih terus memperbarui informasi mengenai jumlah korban jiwa dan luka-luka. Satu warga telah meninggal dunia, dan kami sedang mengumpulkan data lebih lanjut," tambahnya.
Kejadian ini mengharuskan pemerintah daerah untuk mengambil langkah tanggap darurat untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur berencana menetapkan status tanggap darurat setelah bencana ini.
BPBD bersama tim SAR telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terpaksa mengungsi.
Hingga saat ini, posko pengungsian telah dibuka di desa Konga, di mana para pengungsi dapat mendapatkan bantuan yang diperlukan, termasuk dapur umum yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan makanan.
Letusan ini menimbulkan dampak yang lebih luas, karena material panas menyebar ke beberapa desa di sekitarnya.
Avelina menambahkan, "Kondisi rumah-rumah warga mengalami kerusakan yang cukup serius, dan kami berupaya semaksimal mungkin untuk membantu mereka yang terkena dampak."
Tim BPBD bekerja keras untuk mengumpulkan informasi dan mendistribusikan bantuan kepada para korban. (*/Shofia)