ARTICLE AD BOX
Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Umar Hasibuan menyoroti kabar tentang pertemuan Jokowi denga Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani yang baru-baru ini terjadi.
Diketahui bahwa terjadi pertemuan antara Presiden RI ke-7, Joko Widodo dan Ahmad Muzani di Solo pada Selasa 10 Desember 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Muzani mengungkapkan bahwa diskusi mereka berfokus pada hal-hal yang baik untuk rakyat dan negara Indonesia.
Namun, pertemuan ini justru memunculkan spekulasi baru bahwa Jokowi mungkin akan bergabung dengan Partai Gerindra, sebuah langkah yang dianggap memungkinkan mengingat Jokowi saat ini tidak terafiliasi dengan partai politik mana pun.
Spekulasi mengenai potensi bergabungnya Jokowi ke Gerindra sebenarnya sudah mencuat sejak kunjungan Jokowi ke kediaman Presiden Indonesia sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Kertanegara pada 6 Desember 2024.
Hubungan politik yang semakin erat antara Jokowi dan Prabowo selama beberapa tahun terakhir membuat isu ini terasa tidak terlalu mengejutkan.
Pertemuan dengan Ahmad Muzani beberapa hari kemudian seolah menambah keyakinan publik bahwa kemungkinan tersebut semakin nyata.
Menyoroti isu Jokowi dan Gerindra serta pertemuan terbaru antara Jokowi dan Sekjen Gerindra, pegiat media sosial Umar Hasibuan turut memberikan pandangannya.
Melalui akun Twitter resminya @UmarHasibuan__, ia menyarankan agar Jokowi langsung mengambil langkah untuk bergabung dengan Gerindra tanpa perlu memperpanjang polemik.
"Sudahlah masuk gerindra saja gak usah banyak dramanya jokowi," tulis Umar dalam cuitannya sambil membagikan ulang berita yang melaporkan pertemuan Ahmad Muzani dan Jokowi di Solo.
Isu kemungkinan bergabungnya Jokowi dengan Gerindra ini jelas menjadi salah satu topik yang menarik perhatian publik.
Mengingat posisi Jokowi sebagai figur politik besar yang telah dua kali menjabat sebagai presiden, keputusan seperti ini akan membawa dampak besar dalam peta politik nasional.
Jika benar terjadi, langkah ini tidak hanya berpotensi memperkuat posisi Gerindra, tetapi juga menciptakan dinamika baru yang dapat memengaruhi arah kebijakan politik Indonesia ke depan.
Bagi publik, isu ini menghadirkan berbagai spekulasi menarik dan menambah warna dalam percaturan politik tanah air. (*/Risco)