ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza pada hari Sabtu, tanggal 7 Desember 2024, merilis sebuah video yang menunjukkan serangan udara penjajah Israel yang menargetkan ambulans yang ditempatkan di dekat RS Kamal Adwan di Jalur Gaza utara.
Rekaman yang dibagikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina itu memperlihatkan tembakan gencar dari pasukan penjajah Israel yang mengenai ambulans.
Video tersebut juga memperlihatkan pengemudi kendaraan di dalam ketika penyerangan.
Baca Juga:
Penjajah Israel Membunuh Anak Palestina yang Bermimpi Menjadi Cristiano Ronaldo
“Serangan itu terjadi pada hari Jumat, 6 Desember 2024, waktu setempat, ketika pasukan penjajah Israel melepaskan tembakan keras ke ambulans yang ditempatkan di dekat rumah sakit,” kata mereka.
Penggunaan ambulans di Jalur Gaza utara menjadi semakin jarang di tengah serangan yang sedang berlangsung.
Kebanyakan ambulans sekarang tidak dapat beroperasi karena pemogokan yang berulang dan kekurangan bahan bakar yang parah sehingga hanya menyisakan 1 atau 2 kendaraan operasional di dekat rumah sakit.
Di hari Jumat, tanggal 6 Desember 2024, pasukan penjajah Israel menarik diri dari Rumah Sakit Kamal Adwan setelah berjam-jam operasi ofensif, yang mana staf medis dan pasien ditangkap serta yang lainnya dipindahkan secara paksa.
Di sisi lain, Norwegia mengumumkan pada hari Sabtu, tanggal 7 Desember 2024, mereka membutuhkan negara Palestina terpadu yang mencakup Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Menteri Luar Negeri Norwegia, Espen Bath Eide, menyampaikan selama diskusi panen Forum Doha ke-22 yang berjudul Mediasi Konflik di Era Baru bersama dengan Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri India bahwa pihaknya menginginkan Palestina yang terintegrasi yang meliputi Tepi Barat, Jalur Gaza, dan bagian-bagian penting Yerusalem.
“Saya yakin pesan yang disampaikan dari kawasan ini adalah bahwa hal itu dapat dilakukan,” tuturnya.
Dia menambahkan mungkin saja ada kesepakatan besar tetapi itu harus terjadi dengan Palestina.
“Itu bukan hanya 1 konflik tetapi ada akar konflik yang menghubungkan semuanya, yaitu tidak adanya solusi atas masalah Palestina,” pungkasnya. (*/Mey)