Janjikan Penghasilan Rp10 Juta per Bulan untuk Kaum Milenial yang Mau Jadi Petani, Menteri Pertanian Tegaskan Hal Ini

2 months ago 17
ARTICLE AD BOX

Nasional, gemasulawesi - Upaya memperkuat sektor pangan nasional kini diarahkan pada pembukaan lahan sawah seluas satu juta hektare. 

Untuk mewujudkan proyek ambisius ini, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak kaum Milenial dan juga mahasiswa untuk terlibat langsung dalam pengembangan pertanian berbasis teknologi. 

Pemerintah tak hanya membuka ruang bagi generasi muda tetapi juga menawarkan pendapatan menjanjikan hingga Rp10 juta per bulan bagi mereka yang berpartisipasi. 

“Keterlibatan mereka ini penting karena generasi muda mampu membawa perubahan besar di bidang pertanian, terutama dengan pemanfaatan teknologi tinggi,” jelas Amran, dikutip pada Minggu, 10 November 2024.

Baca Juga:
Bikin Geger! Bukannya Minta Maaf, WNA di Bali Ini Malah Tantang Duel Pengemudi Setelah Menabrak Mobilnya

Saat ini, sebanyak 3.000 mahasiswa, siswa, dan petani milenial sudah dikerahkan melalui program Merdeka Belajar untuk memulai proyek ini di lapangan. 

Program ini dirancang untuk membantu mahasiswa belajar langsung di lapangan sekaligus menciptakan klaster pertanian modern. 

Amran mengungkapkan bahwa pertanian modern kini tak hanya mengandalkan metode konvensional tetapi juga teknologi tinggi yang dikelola secara profesional.

Melalui program ini, pemerintah menargetkan agar mahasiswa bisa memahami dan mengelola teknologi di sektor pertanian. 

Baca Juga:
Aksi Mandi Susu Senilai Rp400 Juta Viral! Peternak Sapi Perah di Boyolali Protes Pembatasan Kuota Pabrik

Generasi muda akan dilatih untuk mengoperasikan teknologi modern demi mendorong peningkatan hasil produksi pertanian. 

"Hasil dari kegiatan ini akan dinikmati oleh mereka sendiri, dan pemerintah mengupayakan agar penghasilan mereka minimal mencapai Rp10 juta per bulan," tambahnya.

Amran menekankan, proyek pertanian ini juga memanfaatkan bonus demografi yang sedang dialami Indonesia, dengan lebih dari separuh penduduk berada di usia produktif. 

Menurutnya, kondisi ini adalah momentum berharga untuk melibatkan generasi muda sebagai ujung tombak ketahanan pangan nasional. 

Baca Juga:
Polri Ingin Para Petani Milenial Bergabung Menjadi Anggota Polisi, Polda Kalsel Jelaskan Alasan Pentingnya

“Mereka hanya perlu diberikan kesempatan dan dukungan teknologi canggih agar pertanian kita semakin maju dan mereka juga memperoleh keuntungan yang layak,” ujarnya.

Proyek pencetakan sawah ini dijadwalkan berlangsung di beberapa lahan, termasuk lahan rawa dan lahan konvensional, untuk merespons perubahan iklim yang bisa mempengaruhi produksi pangan nasional. 

Amran menyebutkan bahwa percepatan cetak sawah ini sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengingat saat ini Indonesia berada dalam kondisi darurat pangan yang menuntut respons cepat.

Pemerintah berharap kehadiran generasi muda dalam proyek ini tak hanya menghasilkan sawah produktif baru, tetapi juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan keterampilan, pengalaman, dan pendapatan yang bermanfaat bagi masa depan mereka. 

Baca Juga:
Bikin Was-was! Kondisi Basement Rumah Sakit di Bekasi Ini Dekat dengan Sungai Bervolume Air Tinggi, Berpotensi Banjir

Di sisi lain, sektor pertanian nasional juga akan memperoleh angkatan kerja yang lebih terlatih dalam pengelolaan pertanian modern, sehingga ketahanan pangan Indonesia dapat lebih terjamin dan berkelanjutan. (*/Shofia)

Read Entire Article