Harga Cabai Merah Keriting di Kabupaten Sleman Dilaporkan Mengalami Penurunan yang Signifikan

3 months ago 12
ARTICLE AD BOX

Sleman, gemasulawesi – Harga cabai merah keriting atau CMK di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, mengalami penurunan yang signifikan, hanya mencapai 6.000 rupiah per kilogram di pasar lelang.

Kondisi membuat harga jauh di bawah biaya produksi. Petani bertahan dengan strategi budidaya berbiaya rendah.

Sugeng, yang merupakan salah satu petani cabai di Samberembe Wetanb, Candibinangun, Pakem, Sleman, menerangkan meski harga rendah, dia terus merawat tanamannya dengan menggunakan pupuk organik dan agensia hayati untuk menekan biaya produksi.

Baca Juga:
Sebanyak 361 Mahasiswa Universitas Terbuka Kendari Menggelar Kegiatan OSMB dan PKBJJ

“Saya banyak memakai pupuk organik dan juga agensia hayati sehingga biayanya dapat ditekan,” ujarnya.

Teknologi budidaya ramah lingkungan yang diterapkan oleh Sugeng mendapatkan apresiasi Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman yang bernama Suparmono.

“Penerapan teknologi itu sejalan dengan SOP atau standard operating procedure budidaya cabai sehat ramah lingkungan yang diterbitkan pada tahun 2023,” ucapnya.

Baca Juga:
KPU Sulawesi Tenggara Menggandeng Kejati untuk Memberikan Penyuluhan Hukum Tindak Pidana Pilkada

Suparmono menerangkan di tahun 2023, Dinas Pertanian Sleman telah menerbitkan SOP budidaya cabai sehat ramah lingkungan, selain untuk meningkatkan adaptasi DPI, menjaga kualitas produk juga tujuannya untuk meningkatkan keuntungan petani.

Berkaitan dengan harga cabai merah keriting yang rendah, dia menjelaskan bahwa hal ini adalah akibat dari hukum permintaan dan penawaran.

Berdasarkan data dari hortukultura nasional, produksi cabai merah keriting dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sumatera mengalami peningkatan.

Baca Juga:
Pj Gubernur Gorontalo Sebut Perayaan HUT PMI ke 79 Menjadi Momentum dalam Mitigasi Bencana

Meski demikian, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman memprediksi bahwa harga cabai akan mulai naik pada awal bulan November dan mencapai puncaknya pada bulan Desember.

Dia optimis target nilai tukar petani atau NTP sebagai ukuran kesejahteraan petani akan tercapai.

NTP merupakan rasio antara indeks harga yang diterima oleh petani dengan indeks harga yang dibayar oleh petani.

Baca Juga:
Kepergok Bawa APK Paslon, Camat Negeri Katon di Lampung Ini Sembunyi di Bawah Meja Saat Diperiksa

“Selama 2 tahun berturut-turut, sektor hortikultura memberikan kontribusi yang paling tinggi pada NTP dibandingkan dengan sub sektor lainnya. (*/Mey)

Read Entire Article