Habiburokhman Anggap Mahfud MD Menghasut Saat Kritik Denda Damai Koruptor, Said Didu: Menghasutnya di Mana Ya?

3 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX

Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial Said Didu baru-baru ini memberikan tanggapan terhadap pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, yang menuding Mahfud MD sebagai penghasut.

Pernyataan Habiburokhman itu muncul sebagai respons atas kritik Mahfud terhadap rencana pengampunan bagi koruptor yang disebut oleh Presiden Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Mahfud MD menyoroti usulan Menkum Supratman Andi Agtas tentang pengampunan koruptor melalui denda damai, yang dianggapnya sebagai bentuk pembenaran atas pernyataan Presiden Prabowo.

Sementara itu, Habiburokhman menyebut bahwa rencana Prabowo bertujuan untuk memaksimalkan pengembalian kerugian negara tanpa melanggar hukum.

Baca Juga:
Soroti Perseteruan PDIP dan Jokowi Usai Hasto Jadi Tersangka KPK, Ferdinand Hutahaean: Korbannya Adalah Rakyat

Habiburokhman menyayangkan kritik Mahfud MD dan menyebut mantan Menko Polhukam itu sebagai orang yang gagal.

"Mahfud MD ini orang gagal. Dia menilai dia gagal, lima tahun sebagai Menkopolhukam memberi skor lima," ujar Habiburokhman pada Jumat, 27 Desember 2024.

Ia menegaskan bahwa Prabowo tidak mungkin menginstruksikan bawahannya untuk melanggar hukum dan meminta Mahfud MD tidak menyebarkan opini yang menyudutkan Prabowo.

"Jadi Pak Mahfud jangan menghasut, bahwa Pak Prabowo mengajarkan melanggar hukum," tambahnya.

Baca Juga:
Soal Denda Damai untuk Pelaku Korupsi, Rocky Gerung Sebut KPK Bisa Berubah Jadi Komisi Pemaafan Koruptor

Menanggapi pernyataan Habiburokhman, Said Didu membela Mahfud MD melalui akun Twitter resminya @msaid_didu.

Ia mempertanyakan tudingan Habiburokhman yang menyebut Mahfud MD sebagai penghasut hanya karena tidak setuju dengan ide pengampunan koruptor.

"Menghasutnya di mana ya? Tdk setuju ampuni koruptor dianggap menghasut?" tulis Said Didu dalam cuitannya pada Sabtu, 28 Desember 2024, sembari mengunggah berita terkait pernyataan Habiburokhman.

Cuitan Said Didu mendapat berbagai respons dari warganet yang turut menyampaikan pandangan mereka terhadap isu tersebut.

Baca Juga:
Hasto Singgung Bung Karno Usai Jadi Tersangka KPK, Teddy Gusnaidi: Jangan Samakan Perjuangan Anda dengan Soekarno

Salah satu pengguna Twitter, @eda***, menyebut bahwa pernyataan Habiburokhman mencerminkan ketergantungannya pada kekuasaan.

"Habibukrohman sdh kerasukan kekuasaan; mangkanya bicara seperti orang kesurupan jauh dari kepandaian otak," tulisnya.

Akun @poc*** juga menanggapi dengan nada kritis, mengatakan bahwa sebagai anak buah Prabowo, Habiburokhman wajar membela atasannya, meski pernyataan Prabowo dinilai bertentangan dengan hukum.

"Habiburokhman itu kan anak buah Pk Prabowo, (saya yakin pd saat tertentu dia sbg jongos Pk Prabowo jg), jadi wajar jongos membela tuan. Kata-kata Prabowo thdp koruptor yg suruh ngembalikan diam-diam itu jelas bertentangan dg hukum," tulisnya.

Isu ini pun terus menuai perdebatan di media sosial, mencerminkan pro dan kontra masyarakat terhadap usulan pengampunan bagi koruptor melalui denda damai. (*/Risco)

Read Entire Article