Diduga Ada Oknum Guru Dibelakang Aksi Bullying Terhadap Siswi Sekolah SMA 1 Parigi

2 months ago 18
ARTICLE AD BOX

Parigi moutong, gemasulawesi - Dunia pendidikan kembali tercoreng akibat adanya aksi bullying terhadap salah seorang siswi SMA 1 Parigi inisial F (16).

Parahnya, Aksi perundungan di area sekolah SMA negeri 1 Parigi tersebut diduga didalangi oleh oknum guru dan viral di beberapa akun group Whatssapp. Hal itu terjadi, Sabtu 9 November 2024.

Diketahui dari beberapa tangkapan layar status Whatssapp milik siswa SMA 1 Parigi, menyebut bahwa salah seorang oknum guru mendukung membuat spanduk pembulian.

"Dibilang, pak Rifai dukung buat begini (spanduk bullying,red) kasih penuh saja pagar ini dengan kertas atau spanduk," tulis salah satu siswa diakun story Whasapp pribadinya.

Baca Juga:
5.726 Orang KPPS Kabupaten Parigi Moutong Resmi di Kukuhkan

Tak tanggung-tanggung aksi perundungan yang diduga diprakarsai oleh oknum guru tersebut, dalam sejumlah kertas karton yang digantung dipagar Sekolah menunjukan kata-kata terkesan menyudutkan siswi F dan mengandung ujaran kebencian.

Beberapa bahasa perundungan yang dituliskan di karton-karton dan dipajang di pagar sekolah yakni "Boikot F***", bahkan ada yg menuliskan "Siswa SMA 1 menolak F*** sekolah disini".

Menanggapi hal tersebut, Kepala sekolah SMA Negeri 1 Parigi, Ardin yang dikonfirmasi gemasulawesi.com, mengatakan pihaknya belum mengetahui hal tersebut.

"Tadi saya di sekolah tidak ada spanduk atau karton pembulian di gantung di pagar Sekolah," ujar Ardin via telepon genggamnya.

Baca Juga:
Lepas dari Status BUMN! Perum Bulog Akan Dikelola Langsung oleh Presiden, Ini Tujuan Utamanya

Ardin nampak tak mau berkomentar lebih berkaitan dengan aksi pembulian yg terjadi di area sekolah yang di pimpinnya.

Namun, akibat dari viralnya aksi pembulian tersebut, Ardin mengirimkan pesan himbauan mencabut karton dan spanduk pembulian terhadap anak didik siswa oleh oknum guru SMA 1 Parigi.

"Yth. Teman-teman dewan Guru dan Anak-anak semua. Saya selaku Kepala Sekolah memohon dengan sangat supaya jangan buat gerakan-gerakan yg bisa menghambat proses negosiasi dengan pihak keluarga Fara, dan mohon anak-anak ku supaya tulisan di karton dan kain-kain apapun bentuk, tulisannya, sekali lagi mohon supaya dicabut. Atas perhatian dan kerja sama yg baik saya menghaturkan terima kasih.  Mohon anak-anak ku, Saya orang Tua-mu," urai Ardin dalam pesan Whatssapp ke Media ini.

Sementara itu Rifai Nggai, salah seorang guru SMA 1 Parigi yang sempat disebut namanya pada status WA salah seorang anak didik mengaku tidak mengetahui persoalan aksi tersebut.

“Sebab hari ini saya tidak masuk mengajar karena kurang sehat, jadi ini hanya oknum saja yang mencatut nama saya,” elaknya. (FARA ZAENONG)

Read Entire Article