Dewan Nasional Palestina Gambarkan Pemboman Penjajah Israel terhadap Sekolah Pelanggaran Hukum Internasional

1 month ago 3
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – PNC atau Dewan Nasional Palestina pada hari Sabtu, tanggal 14 Desember 2024, waktu setempat, menggambarkan pemboman penjajah Israel terhadap gedung pemerintahan Deir Al-Balah di Jalur Gaza tengah dan sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum dan norma internasional dan penargetan yang disengaja terhadap warga sipil yang tidak berdaya.

Dalam sebuah pernyataan, Dewan (Parlemen Organisasi Pembebasan Palestina) mengatakan apa yang terjadi di Jalur Gaza adalah kejahatan kemanusiaan besar yang mencerminkan kebrutalan pendudukan dan juga diamnya dunia atas penderitaan rakyat yang tertindas dan terkepung.

PNC mencatat pengeboman gedung pemerintahan kota Deir Al-Balah dan Sekolah Menengah Al-Majda Waseela, tempat para pengungsi mencari perlindungan adalah penargetan langsung warga sipil yang tidak berdaya, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Dewan Nasional mendesak masyarakat internasional dan dunia bebas untuk mengambil tindakan segera guna mengakhiri pembantaian dan bencana serta mencapai keadilan untuk masyarakat yang telah laman menantikan kebebasan dan martabat.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Membakar Rumah-Rumah di Jalur Gaza Utara hingga Rata dengan Tanah

Hal ini menekankan perlunya upaya untuk mengakhiri pengepungan yang rasis dan perang berdarah yang dilakukan terhadap Jalur Gaza dan mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.

Sebelumnya pada hari Sabtu, 10 warga Palestina, termasuk dengan Diab Al-Jarou, walikota Deir Al-Balah, tewas dalam serangan udara penjajah Israel yang menargetkan gedung kotamadya.

Serangan udara penjajah Israel juga menargetkan Sekolah Menengah al-Majda Waseela, yang penuh sesak dengan orang-orang yang terlantar di Kota Gaza, menewaskan 7 orang warga Palestina, termasuk dengan anak-anak.

Sebelumnya, UNRWA memperingatkan situasi di Jalur Gaza lebih buruk dari sebelumnya, dengan ribuan anak dirawat di rumah sakit karena mengalami kekurangan gizi akut.

Baca Juga:
Menteri Pertahanan Penjajah Israel Izinkan Pembebasan Awal Seorang Pemukim yang Membakar Properti Palestina

“Penderitaan dan kesedihan masih berlangsung,” kata Pejabat Darurat Senior UNRWA di jalur pantai yang terkepung, Louise Wateridge, kepada wartawan di Jenewa dari Gaza Tengah.

Dia mencatat Jalur Gaza sekarang mempunyai jumlah anak yang diamputasi tertinggi di dunia, banyak di antaranya menjalani operasi tanpa anestesi. (*/Mey)

Read Entire Article