ARTICLE AD BOX
Jawa Barat, gemasulawesi - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi, baru-baru ini menyampaikan rencana besar yang akan dijalankannya jika dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat.
Berdasarkan hasil quick count dari salah satu lembaga survei, pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan unggul dengan perolehan suara lebih dari 60 persen, jauh meninggalkan pesaing lainnya.
Dengan hasil tersebut, Dedi mengaku yakin akan kemenangannya dan menyebut data quick count tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram resminya pada Jumat, 29 November 2024, Dedi mengungkapkan bahwa ia tidak akan mengikuti tradisi gubernur sebelumnya yang umumnya tinggal di kota besar seperti Bandung.
Sebaliknya, ia memilih untuk tetap tinggal di kampung sebagai upaya memahami lebih dalam kebutuhan masyarakatnya.
"Saya akan tetap tinggal di kampung," tegas Dedi Mulyadi.
"Tujuannya apa? Kalau saya pergi ke kantor itu saya bisa melihat banyak hal di perjalanan," sambung Dedi Mulyadi.
Selain itu, Dedi Mulyadi memaparkan gagasannya untuk membagi Jawa Barat menjadi lima wilayah pembangunan kewilayahan.
Wilayah pertama mencakup Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Sumedang.
Wilayah kedua meliputi Cirebon, Kuningan, Majalengka, dan Indramayu. Wilayah ketiga mencakup Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi.
Kemudian wilayah keempat terdiri dari Depok, Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.
Sedangkan wilayah kelima meliputi Garut, Tasikmalaya, Pangandaran, dan Ciamis.
Dengan konsep ini, Dedi menegaskan bahwa dirinya ingin menjadi "gubernur seluruh Jawa Barat," bukan hanya gubernur yang tinggal di Bandung.
"Jadi gubernurnya adalah gubernur seluruh Jawa Barat, bukan hanya gubernur yang ada tinggal di Bandung," lanjut penjelasan Dedi Mulyadi.
Rencana Dedi Mulyadi mendapat apresiasi luas karena mencerminkan kepeduliannya terhadap pemerataan pembangunan dan kedekatan dengan masyarakat.
Gagasannya untuk mendekatkan diri ke semua wilayah Jawa Barat menunjukkan komitmen kuatnya sebagai pemimpin yang ingin melihat langsung permasalahan rakyat.
Langkah ini diharapkan menjadi terobosan baru dalam gaya kepemimpinan, menciptakan pemerintahan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat di seluruh penjuru Jawa Barat. (*/Risco)