Cuaca Buruk, Nelayan Asal Desa Tasikharjo Rembang Hilang Dihantam Gelombang Tinggi di Laut Jawa, Begini Kronologi Awalnya

1 month ago 3
ARTICLE AD BOX

Rembang, gemasulawesi - Cuaca buruk di perairan Laut Jawa kembali memakan korban. 

Seorang nelayan bernama Pomo Prianto, warga Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang, dilaporkan hilang setelah dihantam gelombang tinggi pada Sabtu, 7 Desember 2024.

Namun hingga kini, tim SAR gabungan terus berjibaku melakukan pencarian korban.

Kejadian bermula ketika nelayan lain menemukan perahu milik Pomo berputar-putar sendiri di area Pulau Gede, sekitar 2 mil laut dari daratan Desa Tasikharjo. 

Baca Juga:
Kementerian Kesehatan Palestina Melaporkan Serangan Penjajah Israel terhadap Ambulans

Kepala Dusun Desa Tasikharjo, Joko Pramono, menjelaskan bahwa informasi tentang hilangnya Pomo diperoleh setelah nelayan asal wilayah Ujung membawa perahu tersebut ke daratan. 

Kejadian ini memicu kekhawatiran warga setempat, yang kemudian turut membantu pencarian di pesisir pantai.

Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas, BPBD Rembang, PMI Jepara, Pol Air, TNI AL, dan relawan, memulai pencarian sejak pagi hari menggunakan perahu karet milik Basarnas. 

Namun hingga sore hari, keberadaan Pomo masih belum diketahui. 

Baca Juga:
Penjajah Israel Membunuh Anak Palestina yang Bermimpi Menjadi Cristiano Ronaldo

"Pencarian dilakukan mulai pukul 10.00 WIB, tetapi sampai sekarang belum ada titik terang," ujar Endra Prasetya, anggota Basarnas Unit Siaga Rembang pada Minggu, 8 Desember 2024.

Proses pencarian dihentikan sementara menjelang matahari terbenam dan akan dilanjutkan keesokan harinya. 

Kondisi cuaca ekstrem menjadi tantangan utama bagi tim pencari, dengan gelombang tinggi yang menghambat upaya penyelamatan.

Pomo, seperti kebanyakan nelayan Desa Tasikharjo, dikenal rutin melaut sejak subuh untuk mencari rajungan dan cumi. 

Baca Juga:
Pemprov Sulteng Sebut Penyandang Disabilitas Adalah SDM yang Harus Diberdayakan

Namun, akhir-akhir ini gelombang tinggi sering melanda perairan Laut Jawa, meningkatkan risiko kecelakaan laut. 

Cuaca yang mendadak berubah menjadi ekstrem diduga menjadi penyebab utama hilangnya Pomo dari perahunya.

Warga Desa Tasikharjo berharap Pomo dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat. 

Dukungan penuh dari masyarakat sekitar terlihat dalam upaya pencarian yang melibatkan banyak pihak. 

Baca Juga:
Bapenda Makassar Mencatat Penerimaan Pajak Daerah Kota Makassar Capai 1,3 Triliun Rupiah hingga Awal Desember 2024

Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya informasi cuaca bagi nelayan untuk meminimalkan risiko di laut.

Kisah ini mencerminkan perjuangan nelayan kecil yang kerap dihadapkan pada risiko besar dalam mencari nafkah. 

Semoga pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan segera membuahkan hasil dan memberikan kepastian bagi keluarga Pomo. (*/Shofia)

Read Entire Article