ARTICLE AD BOX
Jakarta, gemasulawesi - Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, baru-baru ini menyampaikan rencananya untuk mengatasi maraknya judi online (judol) yang dianggap sangat merugikan masyarakat.
Ridwan Kamil menyoroti dampak serius dari praktik ilegal ini, seperti meningkatnya angka perceraian dan menurunnya daya beli masyarakat.
Menurutnya, banyak keluarga yang terpuruk akibat penghasilan yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti membeli beras, justru dihabiskan untuk berjudi.
"Perceraian tinggi karena judi online, daya beli rendah karena uang untuk beras dijadikan judi online," ujar Ridwan Kamil kepada para wartawan, sebagaimana dilansir pada Rabu, 13 November 2024.
Pernyataan ini menggambarkan keprihatinan Ridwan Kamil terhadap efek negatif judol yang tidak hanya merugikan individu, tetapi juga mengancam stabilitas keluarga dan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.
Dalam upayanya untuk membasmi judi online, Ridwan Kamil menekankan pentingnya edukasi dan pendekatan yang konstruktif kepada masyarakat.
Dia berencana mengedukasi warga agar lebih fokus pada cara-cara yang produktif dan bermanfaat untuk meraih kesejahteraan, seperti bekerja keras dan mengembangkan keterampilan, bukan bergantung pada perjudian.
"Maka sebagai Gubernur saya akan bertekad melakukan edukasi agar masyarakat fokus, kalau ingin sejahtera mari bekerja," tegas Ridwan Kamil.
Baca Juga:
KONI Parigi Moutong, Menggelar Rakerkab dan Pengukuhan Koordinator Olahraga Kecamatan
Ridwan Kamil juga memaparkan sejumlah program yang akan mendukung masyarakat untuk bekerja dan mencapai kesejahteraan.
Ia berkomitmen untuk menyediakan fasilitas kredit tanpa bunga, membuka lapangan pekerjaan, dan mendampingi warga yang ingin memperbaiki kehidupan ekonominya.
"Kalau mau bekerja, Gubernur akan membersamai dengan murahnya kredit tanpa bunga, memberikan fasilitas pekerjaan, dan satu juta lapangan pekerjaan," lanjut Ridwan Kamil.
Meski program-program ini terdengar menjanjikan, banyak yang bertanya-tanya apakah langkah-langkah tersebut benar-benar efektif untuk memberantas judi online hingga ke akar-akarnya.
Baca Juga:
Tujuh Tahanan Rutan Salemba di Jakarta Pusat Kabur dengan Jebol Terali, Pengejaran Terus Dilakukan
Mengatasi judi online tidak hanya memerlukan pendekatan edukasi, tetapi juga penegakan hukum yang tegas serta pengawasan teknologi yang ketat, mengingat sifatnya yang tersembunyi dan berbasis digital.
Selain itu, penanganan ini membutuhkan sinergi dengan aparat penegak hukum dan otoritas terkait untuk memutus jaringan pelaku yang sering beroperasi lintas daerah.
Dalam konteks ini, upaya Ridwan Kamil untuk memberantas judol melalui pendekatan edukasi dan penciptaan lapangan kerja bisa menjadi salah satu solusi awal yang berdampak positif.
Namun, tanpa langkah-langkah hukum yang tegas dan pengawasan teknologi yang optimal, pemberantasan total terhadap judi online tetap menjadi tantangan besar. (*/Risco)