ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Brigade Al Qassam yang merupakan sayap militer Hamas mengatakan pada hari Jumat, tanggal 13 Desember 2024 bahwa mereka baru-baru ini menangkap 3 pesawat tak berawak penjajah Israel yang melakukan operasi intelijen di Rafah, sebuah kota di Jalur Gaza selatan.
Dalam sebuah pernyataan, Brigade Al Qassam menyampaikan para pejuangnya berhasil menangkap ‘3 pesawat tanpa awak quadcopter Zionis’ ketika mereka sedang melakukan misi pengintaian di lingkungan Al-Jeninah, sebelah timur Rafah.
Dalam beberapa bulan terakhir, militer penjajah Israel semakin gencar mengerahkan pesawat tanpa awak quadcopter untuk berbagai operasi, termasuk dengan pembunuhan tertarget, peluncuran granat, dan penerbitan peringatan evakuasi.
Secara terpisah, gerakan itu melaporkan para pejuangnya menargetkan pasukan penjajah Israel yang maju di daerah Al-Bareed di Kamp Pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, menggunakan peluru mortir berat.
Baca Juga:
Seorang Anak Dilaporkan Terluka dalam Serangan Penjajah Israel di Beit Furik Tepi Barat
Pertempuran antara pejuang Perlawanan Palestina dan pasukan penjajah Israel di berbagai medan, khususnya di Jalur Gaza utara.
Di sisi lain, BPC atau Komisi Palestina Inggris adan UKGC atau Komunitas Gaza Inggris mengadakan konferensi pers di London yang mempertemukan para pekerja perawatan kesehatan dan suara-suara Inggris-Palestina untuk mengungkap skala penghancuran sistematis penjajah Israel di Jalur Gaza di tengah pemblokiran media secara paksa.
Acara yang diadakan beberapa meter dari BBC Broadcasting House tersebut bertujuan untuk mendobrak kekosongan informasi yang dikarenakan oleh penargetan jurnalis oleh penjajah Israel dan penutupan Jalur Gaza yang terkepung dari dunia luar.
Mai Annan, yang berbicara lewat tautan video dari Jalur Gaza, tempat dia memimpin proyek bantuan timbal balik Reviving Gaza, memberikan kisah yang mengerikan mengenai taktik militer penjajah Israel.
Baca Juga:
Serangan Penjajah Israel terhadap Konvoi Bantuan Kemanusiaan di Gaza Tewaskan Sedikitnya 12 Orang
“Kami mulai mendengar pengeras suara meminta para pria tersebut di gedung itu untuk keluar dalam keadaan telanjang, lalu meminta para wanita dan anak-anak untuk keluar,” katanya.
Dia menambahkan mereka membariskan para pria tersebut dan para tentara mulai menembaki mereka secara acak. (*/Mey)