Bocah SD di Pamekasan Viral, Nekat Bawa Mobil Pikap Antar Teman Pulang Sekolah

2 months ago 23
ARTICLE AD BOX

Madura, gemasulawesi - Kasus viral kembali datang dari Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur tepatnya di Jalan Raya Desa Batukerbuy, Kecamatan Pasean.

Di mana ada seorang bocah SD bernama Muhammad Asgofur Rega berusia 11 tahun yang nekat mengemudikan mobil pikap untuk mengangkut puluhan temannya pulang sekolah. 

Dalam video yang beredar luas di media sosial, Asgofur tampak mengendarai pikap hitam dengan percaya diri. 

Puluhan temannya duduk di bak belakang mobil, tanpa pengaman apa pun. 

Baca Juga:
Bongkar Peredaran Pupuk Subsidi Ilegal di Bandung Barat, Polres Cimahi Amankan 6 Ton dan Tangkap Tiga Pelaku

Aksi ini memicu perhatian warganet dan aparat setempat karena dianggap membahayakan keselamatan dirinya sendiri serta orang lain di jalan raya.

Kasat Lantas Polres Pamekasan, AKP Bagus Wijayanarko, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti kejadian tersebut. 

Polisi menilang mobil yang digunakan Asgofur serta memberikan edukasi kepada anak itu dan keluarganya. 

"Kami menilang mobil yang dikendarai anak tersebut. Selain membahayakan dirinya dan orang lain, dia juga tidak memiliki SIM. Kami melakukan edukasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali," ujar AKP Bagus, dikutip pada Jumat, 15 November 2024.

Baca Juga:
Polda Metro Jaya Tangkap Bandar Judi Online Baru Jaringan Komdigi, Total Jadi 18 Tersangka

Ia juga mengapresiasi masyarakat yang peduli terhadap keselamatan lalu lintas dengan melaporkan pelanggaran tersebut. 

Menurutnya, tindakan ini penting agar masyarakat memahami bahwa berkendara di bawah umur tidak hanya melanggar hukum tetapi juga berisiko tinggi.

Kasus ini menyoroti pentingnya edukasi berkala tentang aturan lalu lintas di wilayah pedesaan seperti Madura. 

Selain itu, faktor budaya dan kebiasaan lokal menjadi tantangan tersendiri bagi penegakan hukum. Seperti yang sering terjadi di beberapa wilayah, banyak anak kecil yang sudah terbiasa membawa kendaraan tanpa izin resmi.

Baca Juga:
Belasan Rekening Pengusaha Surabaya yang Intimidasi Siswa SMAK Gloria 2 Diblokir PPATK, Ini Kasus Baru yang Menjeratnya

Kejadian ini mengundang berbagai reaksi dari masyarakat. Beberapa warganet menyayangkan kejadian ini sambil menyoroti perlunya solusi konkret dari pihak terkait. 

Ada pula yang menganggap fenomena ini sebagai hal biasa di Madura, mengingat kearifan lokal dan minimnya fasilitas transportasi umum di wilayah tersebut.

Melalui kasus ini, aparat berharap masyarakat lebih memahami bahaya membiarkan anak di bawah umur mengemudi. Edukasi rutin dan penegakan hukum menjadi kunci untuk mengurangi pelanggaran serupa di masa depan. (*/Shofia)

Read Entire Article