ARTICLE AD BOX
Jakarta Utara, gemasulawesi - Tragedi tawuran yang berujung pada kematian kembali terjadi di kawasan Jakarta Utara, tepatnya di Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok.
Peristiwa ini mengakibatkan seorang pria tewas dengan luka bacok parah di sekujur tubuhnya. Tawuran tersebut dilaporkan melalui call center, dan pihak kepolisian segera bergerak ke lokasi untuk melakukan tindakan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa tim dari kepolisian menerima laporan adanya tawuran dari masyarakat.
Dengan cepat, personel polisi dikerahkan ke tempat kejadian perkara (TKP). Namun sayangnya, saat polisi tiba, para pelaku tawuran sudah melarikan diri, menyisakan korban yang tergeletak dalam kondisi mengenaskan.
"Pawas serta piket Reskrim mengecek TKP, ternyata benar ada penemuan mayat seorang laki-laki dalam keadaan tubuh penuh dengan luka bacok," jelas Kombes Ade Ary pada Senin, 4 November 2024.
Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum guna mengetahui lebih detail mengenai penyebab luka-lukanya.
Dari hasil pemeriksaan medis diharapkan bisa membantu mengidentifikasi alat yang digunakan serta intensitas kekerasan yang dialami korban.
Saat ini, kasus tersebut ditangani oleh Polsek Tanjung Priok, dengan tim penyidik yang terus mengumpulkan bukti dan petunjuk demi mengungkap siapa pelaku di balik aksi tawuran brutal ini.
Ade Ary menambahkan bahwa polisi sedang melakukan penyelidikan menyeluruh dan berharap dapat segera menangkap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kematian korban.
Aksi tawuran di wilayah Jakarta Utara, terutama di kawasan Tanjung Priok, sudah beberapa kali terjadi.
Kawasan ini dikenal memiliki risiko tinggi untuk terjadinya konflik antar kelompok. Konflik seperti ini kerap kali dipicu oleh permasalahan sepele namun berkembang menjadi bentrokan fisik yang melibatkan senjata tajam.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian menduga bahwa para pelaku mungkin berasal dari kelompok tertentu yang memiliki riwayat konflik dengan kelompok lain, meski belum bisa dipastikan motif sebenarnya dari tawuran yang berakhir tragis ini.
Di sisi lain, Polri mengimbau agar warga setempat ikut aktif melaporkan apabila mengetahui adanya tanda-tanda akan terjadinya tawuran.
Kombes Ade Ary juga menegaskan bahwa pihaknya akan meningkatkan upaya penyelidikan dan mencari bukti-bukti lebih lanjut untuk mempercepat pengungkapan kasus ini.
"Pelaku lidik, kasusnya ditangani Polsektro Tanjung Priok," tukasnya singkat.
Aksi tawuran yang berujung pada jatuhnya korban jiwa seperti ini memang membutuhkan penanganan serius, baik dari sisi hukum maupun pendekatan sosial.
Ke depan, kerja sama antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam menjaga keamanan sangat diharapkan.
Selain itu, peran keluarga dan lingkungan dalam memberikan pemahaman serta edukasi terhadap pentingnya hidup rukun dan tidak mudah terpancing emosi juga penting.
Dengan upaya bersama, diharapkan peristiwa serupa tidak lagi terjadi, dan keamanan di wilayah tersebut dapat terjaga. (*/Shofia)