ARTICLE AD BOX
Jawa Barat, gemasulawesi - Kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang mengungkap sejumlah temuan mengejutkan yang sedang diselidiki oleh pihak kepolisian.
Kecelakaan yang melibatkan lebih dari sepuluh kendaraan ini terjadi pada Senin, 11 November 2024 sekitar pukul 15.40 WIB dan menimbulkan korban jiwa serta luka-luka.
Berdasarkan investigasi awal, polisi menduga kegagalan sistem pengereman pada salah satu truk sebagai penyebab utama kecelakaan tersebut.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan, yang langsung memimpin pemeriksaan di lokasi, mengungkapkan temuan yang cukup signifikan.
Setelah memeriksa truk yang terlibat, polisi mendapati bahwa persneling truk berada pada gigi 4. Hal ini menunjukkan bahwa pengemudi tidak menggunakan engine brake dengan maksimal, terutama pada turunan tajam seperti yang ada di lokasi kecelakaan.
Seharusnya, dengan kondisi jalan menurun, pengemudi wajib memanfaatkan engine brake untuk mencegah pengereman utama gagal berfungsi.
Dalam pemeriksaan lebih lanjut, polisi mencurigai bahwa rem truk tersebut tidak berfungsi dengan baik, atau yang lebih dikenal dengan istilah rem blong.
Hal ini membuat kendaraan sulit untuk dikendalikan dan menghentikan laju kendaraan saat terjadi situasi darurat.
"Kami memeriksa kendaraan tronton dan menemukan persneling berada di gigi 4, yang berarti pengemudi tidak memaksimalkan penggunaan engine brake pada turunan ini," jelas Aan pada Selasa, 12 November 2024.
Namun, meskipun temuan awal mengarah pada kegagalan pengereman, Aan Suhanan menegaskan bahwa pihak kepolisian masih akan melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan beruntun ini.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abast, juga membenarkan bahwa kecelakaan beruntun tersebut diduga disebabkan oleh rem truk yang blong.
Dalam percakapan dengan media, Jules menambahkan bahwa truk yang membawa muatan berat mengalami kegagalan pada sistem rem, sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya, menyebabkan kecelakaan beruntun yang melibatkan lebih dari 10 kendaraan.
Baca Juga:
Bulog Diusulkan Segera Melakukan Intervensi terhadap Anjloknya Harga Gabah di Kabupaten Pati
Selain itu, pihak kepolisian dan Jasamarga juga terus berupaya melakukan evakuasi korban dan rekayasa lalu lintas di area kecelakaan.
Sejumlah korban, termasuk satu anak yang meninggal dunia, serta 3 orang yang mengalami luka berat, telah dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sementara itu, 24 orang lainnya mengalami luka ringan.
Penyelidikan masih berlangsung, dan polisi berkomitmen untuk menemukan penyebab pasti serta menangani seluruh aspek kejadian ini dengan teliti. (*/Shofia)