7 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Udara Penjajah Israel yang Menargetkan Sekolah di Jalur Gaza Barat

3 months ago 12
ARTICLE AD BOX

Internasional, gemasulawesi – Setidaknya 7 orang warga Palestina, termasuk dengan anak-anak dan wanita, tewas pada hari Sabtu, tanggal 19 Oktober 2024, waktu Palestina, dalam serangan udara penjajah Israel yang menargetkan sekolah yang dikelola UNRWA di Jalur Gaza barat yang menyediakan tempat berlindung untuk keluarga-keluarga terlantar.

Menurut petugas medis Palestina yang berbicara kepada media, serangan penjajah Israel terhadap sekolah tersebut menyebabkan 7 orang meninggal dunia dan sejumlah orang terluka, sementara yang terluka dibawa ke rumah sakit terdekat.

“Serangan udara itu menargetkan sekolah Asma di kamp pengungsi Shati, yang saat ini menampung ribuan warga Palestina yang mengungsi,” kata para saksi mata.

Baca Juga:
Drone dari Lebanon Dilaporkan Targetkan Kediaman Benjamin Netanyahu di Penjajah Israel

Sekolah itu digunakan sebagai tempat perlindungan untuk keluarga yang melarikan diri dari pemboman yang sedang berlangsung di Jalur Gaza utara.

Di sisi lain, Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Sabtu, tanggal 19 Oktober 2024, kembali menyerukan kepada penjajah Israel untuk mematuhi hukum internasional saat memerangi kelompok Hamas dan Hizbullah.

Dia menegaskan penjajah Israel memiliki hak untuk membela diri dan harus mematuhi hukum internasional.

Baca Juga:
Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Mengepung dan Menembaki RS Indonesia di Beit Lahiya Jalur Gaza

“Ini merupakan persyaratan yang jelas dan juga telah lama menjadi bagian dari kebijakan luar negeri negara Jerman,” ujarnya.

Dia menyampaikan pernyataan itu pada konferensi pers pertama dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, setelah pertemuan di Istanbul, di mana kedua pemimpin membahas hubungan bilateral dan isu-isu internasional.

Dia mengakui Berlin dan Ankara mempunyai pandangan yang berbeda mengenai serangan militer penjajah Israel, tetapi menggarisbawahi mereka mempunyai keprihatinan yang sama tentang penderitaan warga sipil dan perlunya gencatan senjata.

Baca Juga:
Tentara Penjajah Israel Memanggil Brigade Cadangan Tambahan untuk Misi Operasional di Wilayah Utara Lebanon

“Kami sepakat bahwa de-eskalasi, gencatan senjata, dan juga solusi politik dibutuhkan untuk mencegah konflik di Timur Tengah,” ucapnya seraya menegaskan bahwa hanya solusi 2 negara yang dinegosiasikan yang dapat membawa perdamaian dan juga keamanan untuk penjajah Israel dan Palestina.

Dia melanjutkan perlu ada proses politik yang kredibel menuju solusi 2 negara, negara penjajah Israel dan negara yang layak untuk Palestina.

“Itulah sebabnya kami terus berjuang untuk ini, terlepas dari semua kemunduran yang telah kami alami sejauh ini,” pungkasnya. (*/Mey)

Read Entire Article