ARTICLE AD BOX
Internasional, gemasulawesi – Warga atau penduduk Palestina menyampaikan tank-tank milik penjajah Israel lebih dalam ke Jabalya di Jalur Gaza utara pada hari Selasa, tanggal 9 Oktober 2024.
Penduduk Palestina mengirim tank-tank lebih dalam ke Jabalya di Jalur utara dan menyarankan orang-orang untuk pergi ketika penjajah Israel menggempur kamp pengungsi Palestina bersejarah tersebut dari udara.
“Korban telah dilaporkan di Jabalya tetapi kami tidak dapat mencapai daerah yang terkena tembakan,” ujar petugas medis Palestina.
Baca Juga:
Seorang Guru Palestina di Penjajah Isarel Telah Ditangkap Karena Unggah Video Menari
Tentara penjajah Israel menyatakan pasukannya berusaha menghentikan pejuang kelompok Hamas melancarkan serangan lebih lanjut dari Jabalya dan ingin mencegah mereka berkumpul kembali.
‘Jabalya sedang dihancurkan’ adalah bunyi pesan-pesan yang diulang-ulang di berbagai media sosial oleh warga Jalur Gaza.
Pejabat kesehatan Palestina tidak segera memberikan informasi paling baru tentang jumlah korban, tetapi menyampaikan puluhan orang tewas di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir.
“Seorang tentara tewas dalam pertempuran di Jalur Gaza utara,” ucap militer penjajah Israel.
Lalu pada hari itu, militer penjajah Israel menyebutkan telah mendeteksi dan mencegat 2 peluncuran proyektil yang melintasi Jalur Gaza, tidak lama setelah sekutu kecil Hamas, Jihad Islam, menyampaikan telah menembakkan roket ke arah Sderot di dekat penjajah Israel selatan.
Pejabat WHO dalam sebuah pengarahan di Kairo menyatakan RS Indonesia, Kamal Adwan, dan Al-Awda di Jalur Gaza utara juga telah diminta untuk dievakuasi dalam 48 jam terakhir.
Baca Juga:
Kepala UNRWA Menggambarkan Situasi di Jalur Gaza sebagai Jatuh Bebas Menuju Barbarisme
Kurang dari setengah rumah sakit di Jalur Gaza masih berfungsi, bahkan sebagian, setelah setahun dibombardir penjajah Israel.
Salah, yang merupakan seorang ayah 5 anak yang adalah penduduk Kota Gaza, mengatakan Jabalya dibombardir seakan-akan perang baru saja dimulai dan dunia tidak menyadarinya.
Dia menuturkan pihaknya tinggal setidaknya 7 kilometer jauhnya, tetapi suara serangan udara penjajah Israel dan tembakan tank membuat pihaknya tidak dapat tidur.
“Dunia harus menghentikan kejahatan penjajah Israel,” katanya. (*/Mey)