ARTICLE AD BOX
Cianjur, gemasulawesi - Sebuah insiden kekerasan terhadap hewan terjadi di Cianjur, Jawa Barat, yang kini menjadi sorotan publik.
Seorang pria terekam kamera pengawas atau CCTV sedang menendang seekor anak kucing dengan keras di area parkir sebuah minimarket yang terletak di Jalan Raya Cikondang, Cianjur.
Rekaman berdurasi 13 detik itu menyebar luas di media sosial, memicu kemarahan warganet yang mengecam tindakan kejam tersebut.
Pada video yang viral itu, tampak seorang pria yang mengenakan kaos dan celana pendek berdiri di area parkir minimarket.
Seekor anak kucing kemudian mendekati pria tersebut tanpa menimbulkan gangguan. Tanpa alasan yang jelas, pria itu tiba-tiba mengangkat kaki dan menendang tubuh anak kucing tersebut dengan keras.
Akibat tendangan itu, tubuh anak kucing terlempar beberapa meter, menghantam gerobak pedagang yang ada di tempat, dan jatuh kembali ke halaman parkir.
Tragisnya, anak kucing tersebut tidak selamat dan meninggal dunia di tempat akibat kekerasan yang diterimanya.
Insiden ini segera menyita perhatian masyarakat, dan warganet di media sosial. Tak sedikit yang mengecam aksi pria tersebut.
Setelah video tersebut viral, relawan dari Rumah Singgah Clow, Ike Theresia, juga langsung turun tangan untuk mengusut lebih lanjut kejadian tersebut.
Ike mengungkapkan bahwa tindakan kekerasan seperti itu tidak bisa diterima, apalagi jika dilakukan terhadap hewan yang tidak berdaya.
“Tindakan kekerasan seperti ini sangat tidak dapat diterima. Kami harus bertindak untuk mencegah kejadian serupa dan mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap hak-hak hewan,” kata Ike Theresia pada Kamis, 26 Desember 2024.
Relawan tersebut menyebutkan bahwa setelah mengetahui peristiwa ini, pihaknya langsung mendatangi rumah pelaku untuk memberikan edukasi kepada keluarga sang pria.
Sayangnya, pelaku terlihat tidak kooperatif dan sulit diajak bicara secara logis.
Menurut informasi yang dihimpun, pelaku diduga tidak hanya melakukan kekerasan terhadap hewan, tetapi juga pernah terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap manusia. Hal ini semakin memperburuk citra pelaku di mata masyarakat.
“Pelaku sulit diajak berbicara dan tidak menunjukkan penyesalan atas perbuatannya. Kami berharap dia diberikan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya,” tambah Ike.
Polisi setempat juga turut serta dalam mendampingi relawan saat menemui pelaku. Kanit Reskrim Polsek Cianjur, Iptu Hendra, menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan pembinaan terhadap pelaku.
“Kami sudah melakukan pembinaan terhadap pelaku. Namun, hingga saat ini belum ada laporan resmi dari pihak relawan atau masyarakat yang menjadi dasar hukum. Oleh karena itu, kasus ini belum bisa diproses lebih lanjut,” jelas Iptu Hendra.
Kasus kekerasan terhadap anak kucing ini menambah daftar panjang insiden serupa yang kerap terjadi di masyarakat.
Banyak pihak yang mendesak agar ada sanksi yang lebih tegas terhadap pelaku kekerasan terhadap hewan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Tindak kekerasan terhadap hewan menjadi masalah serius yang semakin mendapat perhatian masyarakat.
Banyak yang beranggapan bahwa kekerasan terhadap hewan bukan hanya soal rasa kemanusiaan, tetapi juga mencerminkan perilaku yang bisa berlanjut menjadi kekerasan terhadap manusia.
Oleh karena itu, edukasi dan penegakan hukum yang lebih serius terhadap pelaku kekerasan hewan dianggap sangat penting untuk mencegah tindakan serupa di masa depan. (*/Shofia)