ARTICLE AD BOX
Lampung, gemasulawesi - Kejadian pencurian motor di Perpustakaan Lampung menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah seorang mahasiswi kehilangan motornya pada Selasa, 29 Oktober 2024.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di area parkir Perpustakaan Lampung, Labuhan Ratu, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung.
Kejadian tersebut terbilang mengejutkan karena kunci motor dan kartu parkir masih berada di tangan pemiliknya.
Meski demikian, motor tersebut tetap berhasil dicuri, memunculkan pertanyaan serius mengenai efektivitas keamanan di area parkir perpustakaan tersebut.
Video yang memperlihatkan suasana pasca-kejadian itu diunggah di akun Instagram @jabodetabek24info pada 30 Oktober 2024, memperlihatkan sang mahasiswi menangis setelah mengetahui motornya raib.
Dalam video tersebut, seorang teman terlihat mencoba menenangkan korban yang tampak terpukul dengan kehilangan itu.
Perekam video, yang juga teman korban, menunjukkan nomor kartu parkir yang masih mereka pegang, menegaskan bahwa keamanan parkir di tempat tersebut patut dipertanyakan.
Keterangan dalam video tersebut menyebutkan bahwa pihak Perpustakaan Lampung menolak bertanggung jawab atas kehilangan tersebut, dengan alasan bahwa pihak perpustakaan telah memberikan himbauan terkait kunci tambahan yang dianjurkan untuk keamanan kendaraan pengunjung.
Respons pihak perpustakaan yang terkesan lepas tangan ini mengundang reaksi negatif dari warganet yang merasa pihak perpustakaan tidak menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
Berbagai komentar kesal dilontarkan, mengkritik bagaimana sistem keamanan di area parkir seharusnya diperketat.
Salah satu komentar dari akun @sof*** menyebutkan, “Fungsinya kartu parkir apa coba,” menggarisbawahi ketidakpuasan warganet mengenai pengelolaan parkir di perpustakaan tersebut.
Komentar lain dari akun @mam*** menyatakan, “Ga ada fungsi tukang parkir,” menyoroti dugaan minimnya peran petugas parkir dalam menjaga kendaraan di area tersebut.
Sementara itu, akun @fur*** menyebutkan bahwa adanya kartu parkir seharusnya membuat pihak perpustakaan bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh pengunjung.
Kasus ini menjadi pelajaran berharga, tidak hanya bagi pihak perpustakaan namun juga bagi para pengunjung.
Kejadian ini menggugah kesadaran pentingnya memperhatikan keamanan parkir, termasuk dengan menambah kunci tambahan, meskipun sudah terdapat kartu parkir sebagai bukti pengawasan di lokasi. (*/Risco)